Pengakuan Wanita Cuma Makan Buah Selama 30 Hari, Ini yang Terjadi Pada Tubuhnya
Seorang wanita bernama Sarah, 28 tahun, baru-baru ini menarik perhatian publik setelah mengungkapkan pengalamannya menjalani diet ekstrem hanya dengan mengonsumsi buah-buahan selama 30 hari. Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, Sarah berbagi tentang transformasi yang dialaminya, baik secara fisik maupun mental.
Selama bulan penuh itu, Sarah memutuskan untuk menghindari semua makanan kecuali buah-buahan. Dia mengklaim bahwa tujuannya adalah untuk detoksifikasi tubuh dan meningkatkan energinya. Beberapa pilihan buah yang dia konsumsi termasuk apel, pisang, jeruk, dan semangka. Sarah juga menekankan pentingnya hidrasi dengan banyak minum air.
Hasil dari diet ini bukan tanpa gejolak. Dalam minggu-minggu awal, Sarah mengalami kenaikan energi dan merasa lebih ringan. Namun, seiring berjalannya waktu, dia mulai merasakan gejala yang kurang menyenangkan. Menurutnya, dia mengalami kelelahan yang ekstrem, kehilangan massa otot, dan masalah pencernaan. Sarah juga mengatakan bahwa dia merasa mudah marah dan mood-nya jadi tidak stabil.
Setelah 30 hari, Sarah memutuskan untuk mengakhiri diet buahnya. Dia melaporkan bahwa meskipun beberapa manfaat seperti penurunan berat badan terlihat, kesehatan jangka panjang tetap menjadi kekhawatiran utama. Ahli gizi menyarankan agar diet seimbang yang mencakup berbagai kelompok makanan adalah kunci untuk kesehatan optimal.
Banyak pengguna media sosial memberikan tanggapan beragam terhadap pengakuan Sarah. Beberapa mengagumi dedikasinya, sementara yang lain memperingatkan kemungkinan bahaya dari diet yang terlalu ekstrem. Dengan pengalamannya yang unik ini, Sarah berharap dapat memperingatkan orang-orang tentang pentingnya pendekatan seimbang dalam pola makan.
Pengakuan ini menciptakan diskusi lebih luas mengenai tren diet ekstrem dan pentingnya mendengarkan tubuh sendiri. Meskipun ada daya tarik untuk metode cepat dalam menurunkan berat badan, kesehatan jangka panjang harus selalu diutamakan.
,
