USAID Dibubarkan Trump, Gimana Nasib Program TBC di RI? Ini Kata Kemenkes

Judul: Dampak Pembubaran USAID oleh Trump terhadap Program TBC di Indonesia: Penjelasan Kemenkes

Jakarta – Baru-baru ini, pernyataan mantan Presiden AS Donald Trump mengenai pembubaran USAID (United States Agency for International Development) telah memicu kekhawatiran di berbagai negara, termasuk Indonesia. Banyak yang bertanya-tanya bagaimana dampak langkah ini terhadap program-program kesehatan, khususnya upaya penanganan Tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) melalui juru bicaranya menyatakan bahwa meskipun pembubaran USAID oleh Trump berpotensi memengaruhi beberapa program bantuan luar negeri, Indonesia telah mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk memastikan bahwa program penanganan TBC tetap berjalan lancar. Kemenkes menegaskan bahwa program penanggulangan TBC di Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada bantuan asing dan telah memiliki dukungan dari pemerintah dan berbagai organisasi non-pemerintah dalam negeri.

Menurut data Kemenkes, Indonesia adalah salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. Oleh karena itu, program penanganan TBC yang meliputi diagnosis, pengobatan, dan pencegahan terus menjadi prioritas. Kementerian juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pihak swasta dan organisasi internasional lainnya untuk memastikan kelangsungan program ini.

“Kami akan terus berkomitmen untuk memerangi TBC di Indonesia. Meskipun ada tantangan, kami memiliki strategi nasional yang kuat dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk menangani masalah ini,” ujar juru bicara Kemenkes.

Lebih lanjut, Kemenkes juga mengindikasikan bahwa pengalihan sumber pendanaan dari USAID ke sumber lain, baik dari pemerintah dalam negeri maupun donor internasional lainnya, tengah diperhatikan. Upaya ini diharapkan dapat menjaga keberlanjutan program TBC tanpa tergantung pada satu institusi donor.

Sebagai langkah awal, Kemenkes sedang menyusun rencana baru untuk memperkuat program TBC, termasuk peningkatan kualitas layanan kesehatan, pelatihan tenaga medis, dan kampanye penyuluhan kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan TBC.

“Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkontribusi dalam menanggulangi TBC, karena ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang kita hadapi bersama,” tutup juru bicara Kemenkes.

Dengan langkah strategis yang diambil oleh Kemenkes, diharapkan program penanganan TBC di Indonesia tetap dapat berjalan efektif meskipun terdapat perubahan dalam dukungan internasional. Fokus utama pemerintah adalah mencapai eliminasi TBC sebagai masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dalam waktu dekat.

,

Updated: 24 Maret 2025 — 8:46 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *