Perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia dipenuhi dengan berbagai tradisi unik yang mencerminkan kekayaan budaya dan spiritualitas masyarakat. Berikut adalah beberapa tradisi khas yang sering dilaksanakan:
1. Mabit (Malam Bina Taqwa)
Mabit adalah tradisi menginap di masjid pada malam 1 Muharram. Selama kegiatan ini, umat Islam mengisi malam dengan shalat berjamaah, zikir, doa bersama, dan ceramah agama. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta melakukan refleksi diri atas perbuatan di tahun sebelumnya. (griyazakat.id)
2. Kirab Kebo Bule
Di Keraton Kasunanan Surakarta, tradisi Kirab Kebo Bule dilaksanakan pada malam 1 Suro, yang bertepatan dengan 1 Muharram. Kebo Bule, yang berarti kerbau albino, diarak keliling kota sebagai simbol keagungan dan kekuasaan raja. Tradisi ini sudah berlangsung selama ratusan tahun dan melibatkan abdi dalem serta keluarga keraton. (nu.or.id)
3. Mubeng Beteng
Masyarakat Yogyakarta memiliki tradisi Mubeng Beteng, yaitu mengelilingi kompleks Keraton Yogyakarta tanpa berbicara, makan, minum, atau merokok. Selama ritual ini, peserta hanya diperbolehkan berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan diri, keluarga, dan bangsa. Tradisi ini juga berfungsi sebagai sarana evaluasi terhadap perbuatan di tahun sebelumnya. (merdeka.com)
4. Upacara Tabot
Di Bengkulu, terdapat tradisi Upacara Tabot yang dilakukan untuk mengenang kepahlawanan dan wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali Abu Thalib. Upacara ini terinspirasi dari peristiwa Karbala di Iran dan telah dilaksanakan sejak tahun 1685. Masyarakat Bengkulu percaya bahwa tradisi ini dapat menghindarkan mereka dari musibah atau malapetaka. (exploringindonesia.com)
Tradisi-tradisi tersebut menunjukkan betapa dalamnya pengaruh budaya lokal terhadap perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia, serta bagaimana masyarakat memaknai momen tersebut sebagai waktu untuk refleksi, doa, dan mempererat tali silaturahmi.
,