Skuad Pelatnas Bulu Tangkis Tanpa Trofi di Eropa

BASEL, MINGGU — Hampir semua atlet pelatnas bulu tangkis Indonesia telah melakukan persiapan panjang namun tidak berhasil meraih gelar pada turnamen All England dan Swiss Terbuka. Baik di turnamen besar maupun kecil, skuad pelatnas Cipayung tidak memperoleh trofi.

Setelah tidak berhasil meraih gelar pada All England BWF World Tour Super 1000 yang berlangsung pada 11-16 Maret, tidak ada pemain Indonesia yang berhasil masuk podium pada Swiss Terbuka Super 300. Pada kedua turnamen tersebut, Indonesia menghasilkan satu finalis di nomor ganda putra, tetapi mengalami kekalahan.

banner 336x280

Atlet-atlet ini telah berlatih selama empat hingga enam minggu untuk persiapan Tur Eropa dan sebagian besar dari mereka mengabaikan turnamen pemanasan, seperti Jerman Terbuka dan Orleans Masters, demi mencapai target utama meraih gelar di All England. Sayangnya, target tersebut tidak tercapai, termasuk di Swiss.

Dalam final Swiss Terbuka yang digelar di St Jakobshalle, Basel, pada hari Minggu, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin kalah dari pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Kittinupong Kedren, dengan skor 15-21, 21-18, 14-21. Sebelumnya, rekan mereka di pelatnas, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, juga kalah di final All England dari Seo Seung-jae/Kim Won-ho.

Dari rangkaian turnamen Eropa sejak akhir Februari, Indonesia hanya berhasil meraih satu gelar dari Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, yang menjuarai Polandia Terbuka International Challenge.

Final Swiss Terbuka seharusnya menjadi kesempatan penting bagi Fikri/Daniel untuk meraih gelar pertama mereka sejak mulai berpasangan pada Agustus 2024. Mereka sebelumnya memiliki keunggulan atas Puavaranukroh/Kedren saat semifinal Thailand Masters di awal Februari.

Namun, dalam laga di Basel, Fikri/Daniel kesulitan mengatasi permainan lawan yang rapi dan minim kesalahan. Gaya bermain Puavaranukroh/Kedren membuat mereka kesulitan untuk mencetak poin. Setiap kali mereka memiliki peluang besar untuk mendapatkan poin, mereka justru menyia-nyiakannya.

Daniel sering melakukan kesalahan saat mencoba memotong pukulan lawan di depan net, sehingga gagal melangkahi net dan mengalihkan kok ke lapangan lawan.

Dari total 110 poin yang diperebutkan dalam pertandingan yang berlangsung selama satu jam delapan menit, Fikri/Daniel hanya berhasil unggul pada lima kesempatan. Mereka sempat memimpin 3-2 dan 4-2 pada gim pertama, dan kemudian berhasil memimpin lagi pada skor 19-18 untuk mengamankan gim kedua setelah tertinggal 16-18.

“Kami mendapatkan momentum di gim kedua, bisa mengejar setelah tertinggal,” kata Fikri. “Kami berusaha maksimal, berkomunikasi dengan baik, dan mencari celah, tetapi sayangnya itu tidak dapat berlanjut ke gim ketiga karena lawan lebih siap dan solid.”

Setelah hasil di Swiss Terbuka ini, Fikri/Daniel harus menunda impian mereka untuk juara setelah kalah dari Leo/Bagas di All England dan juga di final pertama mereka di Thailand Masters.

Selain pasangan Thailand, pemain dari China juga mendominasi gelar juara di Swiss Terbuka, termasuk ganda putri dan campuran, serta Weng Hong Yang yang memenangkan final tunggal putra melawan Christo Popov.

Dengan hasil ini, atlet pelatnas Cipayung semakin tertinggal dari negara lain dalam perolehan gelar di BWF World Tour. Dari delapan turnamen Super 300, 500, 750, dan 1000 yang diadakan sejak Januari, Indonesia meraih hanya satu gelar yang diperoleh oleh Siti Fadia Ramadhanti/Lanny Tria Mayasari di Thailand Masters. Negara-negara seperti Korea Selatan, China, Thailand, dan Jepang berhasil meraih antara empat hingga sepuluh gelar, termasuk dari turnamen Super 1000.

Dalam turnamen Polandia Terbuka, satu-satunya perwakilan Indonesia, Rehan/Gloria, berhasil menjuarai ganda campuran setelah mengalahkan Kristoffer Kolding/Mette Werge dari Denmark dengan skor 21-16, 14-21, 21-10 di final.

Rehan/Gloria juga berhasil melaju ke final setelah mengalahkan unggulan teratas dari Jerman di semifinal. Meskipun Polandia Terbuka berada di bawah level BWF World Tour, kemenangan ini memberikan rasa percaya diri dan pengalaman yang berharga bagi mereka, terutama karena ini adalah gelar pertama mereka bersama..

Updated: 23 Maret 2025 — 5:45 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *