Robot NASA Menemukan Batu Spesial di Sisi Lain Planet Mars

Curiosity menemukan batu unik di Mars (NASA/JPL-Caltech/MSSS)

Walaupun belum ada bukti kehadiran alien yang melakukan terraformasi di Mars, penjelajah NASA baru saja menemukan batuan dengan tekstur mencolok yang menarik perhatian. Batu ini mungkin membuat para penggemar sains ingin menyelidikinya lebih lanjut.

Curiosity, robot penjelajah seukuran Mini Cooper, sedang menjelajahi kawasan berbatu di Planet Merah dan menangkap gambar batuan yang aneh dengan kamera navigasinya. Para ilmuwan yang terlibat dalam misi ini mengungkapkan bahwa temuan ini menunjukkan karakteristik yang jauh berbeda dari yang biasanya ditemukan.

banner 336x280

Sementara itu, Perseverance, yang sedang berada sekitar 3.700 kilometer dari Curiosity, juga menemukan bebatuan bergelombang yang mengingatkan pada “blueberry Mars” yang terkenal ditemukan oleh robot Opportunity pada tahun 2004.

Baca juga: Curiosity NASA Temukan Struktur Unik Mirip Jaring Laba-Laba di Planet Mars

Sejak peluncurannya pada tahun 2011, Curiosity telah menjelajahi sekitar 352 juta mil, dengan 20 mil di antaranya melewati medan yang berdebu dan berkarat.

Saat ini, Curiosity sedang dalam perjalanan menuju bagian Gale Crater yang belum dieksplorasi, area yang dikenal sebagai “boxwork”, yang kemungkinan terbentuk oleh air tanah hangat ribuan tahun yang lalu.

Para peneliti telah menemukan molekul organik terbesar di Mars dalam sampel yang dikumpulkan, yang menunjukkan bahwa kondisi kimia yang mendukung kehidupan mungkin lebih umum di Planet Merah daripada yang sebelumnya diperkirakan.

Baca juga: Pencarian Kehidupan di Mars: Wawasan Baru dari Curiosity tentang Perubahan Iklim Mars

Molekul-molekul tersebut terdiri dari rantai panjang atom karbon, kemungkinan adalah potongan asam lemak, yang merupakan komponen penting bagi kehidupan di Bumi.

Penemuan molekul organik ini, yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, tidak membuktikan adanya kehidupan, tetapi memicu para ilmuwan untuk mempertimbangkan kemungkinan molekul yang lebih kompleks terkait kehidupan yang mungkin masih ada di Mars.

Sebelumnya, ada keraguan tentang kemampuan jejak tersebut untuk bertahan setelah terpapar radiasi dan perubahan lingkungan selama jutaan tahun.

Baca juga: Curiosity Selesaikan Analisis di Gediz Vallis dan Lanjutkan Eksplorasi Medan Baru di Mars

“Penting untuk dicatat bahwa nilai ilmiah dari penemuan Curiosity sangat signifikan. Tim penelitian telah memberi nama resmi pada batuan baru yang ditemukan oleh Curiosity sebagai Manzana Creek dan Palo Comado,” ungkap jurnal misi. “Batuan tersebut menunjukkan permukaan bergelombang dan banyak tekstur yang menarik,” tambah Abigail Fraeman, wakil ilmuwan proyek Curiosity.

Di sisi lain, bebatuan bergelombang yang dijumpai oleh Perseverance terlihat seperti kumpulan kacang polong mini, dengan beberapa di antaranya memiliki lubang kecil. Batu tersebut, dinamakan Teluk St. Paul, ditemukan di sekitar tepi Kawah Jezero.

Fitur berbentuk bola pada bebatuan dapat terbentuk ketika air mengalir menjelajahi permukaan, namun juga bisa terjadi melalui proses lain seperti letusan gunung berapi dan tabrakan meteorit.

Ilmuwan berencana untuk terus mempelajari batu-batu ini menggunakan peralatan penjelajah yang ada, tetapi penemuan ini semakin memperkuat keinginan NASA untuk membawa sampel kembali ke Bumi untuk penelitian lebih lanjut.

Saat ini, NASA tengah merancang misi untuk mengambil sampel batu, debu, dan udara yang dikumpulkan oleh Perseverance dari Mars.

Badan antariksa ini akan menghabiskan satu tahun ke depan merumuskan rencana rekayasa dengan pendekatan baru yang lebih sederhana dan lebih ekonomis.

Sumber: Mashable

.

Updated: 29 Maret 2025 — 3:07 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *