Ray Sahetapy, seorang aktor berpengalaman di dunia film dan teater Indonesia, kini telah meninggal dunia.

Jakarta, CNN Indonesia

Aktor senior Indonesia Ray Sahetapy telah diumumkan meninggal dunia pada Selasa malam, 1 April. Kabar duka ini disampaikan oleh Surya Sahetapy, anaknya, melalui media sosial dengan mengunggah foto kenangan bersama ayahnya yang berusia 68 tahun.

banner 336x280

Surya menuliskan pesan perpisahan dalam unggahan tersebut, mengungkapkan rasa cintanya dan keterikatan terhadap sang ayah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Selamat jalan, Ayah! Kami akan selalu mengenang momen-momen indah bersamamu ❤️,” tulisnya di Instagram.

Surya juga menyampaikan salam rindu untuk kakaknya, Gisca, dalam postingan yang sama.

Dalam Instagram Story, Surya mengunggah foto lama Ray Sahetapy bersama putrinya, Gisca Puteri Agustina Sahetapy, dan menyampaikan ucapan belasungkawa dengan harapan salam cinta tersampaikan untuk Gisca.

CNNIndonesia.com telah meminta izin dari Surya Sahetapy untuk mengutip unggahan tersebut.

Ray Sahetapy, yang bernama lengkap Ferenc Raymon Sahetapy, lahir pada 1 Januari 1957. Ia adalah salah satu aktor paling terkenal dan dihormati di generasinya, sering memerankan karakter dengan kedalaman emosional.

Ray memulai karier filmnya melalui film “Gadis” pada tahun 1980, yang disutradarai oleh Nya’ Abbas Akup. Dalam film tersebut, ia bertemu dengan Dewi Yull, yang kemudian menikahinya pada 16 Juni 1984.

Setelah bercerai pada tahun 2004, mereka dikaruniai empat anak, yaitu Panji Surya, Gisca Puteri Agustina, Rama Putra, dan Mohammad Raya.

Pada tahun yang sama, Ray menikah lagi dengan Sri Respatini Kusumastuti. Sementara itu, Dewi Yull menikah dengan Srikaton pada tahun 2008.

Sepanjang kariernya, Ray Sahetapy pernah masuk nominasi sebagai aktor terbaik di Festival Film Indonesia pada tahun 1989 untuk film “Noesa Penida” dan mendapatkan beberapa nominasi lainnya dalam tahun-tahun sebelumnya.

Ray pernah terlibat dalam produksi “Captain America: Civil War” dengan peran sebagai juru lelang, meskipun adegannya tidak dimasukkan dalam versi akhir film tersebut.

Beberapa tahun terakhir, Ray membintangi film-film seperti “Nagabonar Reborn,” “Darah Daging,” “Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2,” dan “100% Halal” pada tahun 2020, serta “Jin Khodam” dan “Kutukan Peti Mata” pada tahun 2023.

Di luar dunia film, Ray juga aktif mengembangkan teater dengan mendirikan sebuah sanggar dan komunitas teater, termasuk Teater Tuli yang beraksi di Jakarta pada tahun 2018.

(chri)

.

Updated: 1 April 2025 — 6:20 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *