Perdana Menteri Kanada menghubungi Presiden Meksiko untuk mempersiapkan diri menghadapi perang dagang yang dipicu oleh Trump.


Ottawa

banner 336x280

Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, melakukan pembicaraan dengan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengenai persiapan menghadapi kebijakan perdagangan yang akan diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Menurut laporan Anadolu Agency pada Rabu (2/4/2025), Carney dan Sheinbaum membahas pentingnya memperkuat hubungan perdagangan dan investasi antara Kanada dan Meksiko.

“Menghadapi tantangan di depan, kami menekankan pentingnya menjaga daya saing Amerika Utara sekaligus menghormati kedaulatan masing-masing negara,” bunyi pernyataan resmi dari kantor Perdana Menteri Kanada.


GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Carney mengungkapkan komitmennya untuk menentang tindakan perdagangan yang merugikan Kanada, sambil melindungi pekerja dan bisnis Kanada serta membangun ekonomi nasional. Salah satu langkahnya adalah meningkatkan perdagangan antara Kanada dan Meksiko.

Kedua pemimpin sepakat bahwa para menteri dan pejabat senior dari kedua negara akan terus bekerja sama untuk memajukan prioritas yang sama. Mereka juga menekankan pentingnya tetap terhubung di tengah ancaman perang dagang yang mungkin muncul dari kebijakan Trump.

Trump dilaporkan akan segera mengumumkan tarif baru yang dapat berdampak besar pada dinamika perdagangan di benua Amerika. Ia mengklaim bahwa tindakan tersebut akan memperkuat sektor manufaktur di AS, melindungi lapangan kerja, dan memperkecil defisit perdagangan.

Akan tetapi, kebijakan ini juga dikhawatirkan dapat memicu resesi ekonomis. Trump tetap pada pendirian bahwa tarif tersebut sangat diperlukan.

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengklaim bahwa tarif tersebut ‘layak’ meski terdapat risiko ekonomi yang mungkin ditimbulkan. Awalnya, kebijakan tarif ditujukan bagi China, Meksiko, dan Kanada, yang merupakan lebih dari 40 persen dari total impor AS. Trump menuduh negara-negara tersebut tidak mampu mengekang imigrasi dan perdagangan narkoba.

Sebelumnya, Trump telah memberlakukan tarif yang tinggi terhadap Meksiko, Kanada, dan China. Mengutip CNN pada Minggu (2/2), Trump menandatangani kebijakan ekonomi yang telah lama dijanjikannya di klub miliknya, Mar-a-Lago. Pemerintahannya berargumen bahwa tarif tersebut dimaksudkan untuk mengurangi aliran narkoba dan imigran ilegal ke AS.

Akan tetapi, kebijakan tarif tersebut diperkirakan akan menyebabkan kenaikan harga pada berbagai barang bagi konsumen AS, mulai dari buah alpukat hingga kendaraan. Trump juga mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional berdasarkan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional, yang memberi wewenang kepada Presiden AS untuk mengelola impor selama situasi darurat nasional.

“Hari ini, saya telah menerapkan tarif sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada (10% untuk Energi Kanada), dan tarif tambahan sebesar 10% untuk China,” ujar Trump melalui pesan di akun media sosialnya.

Awalnya, tarif tersebut direncanakan berlaku pada hari Selasa (4/2), namun Trump memutuskan untuk menunda pengenaan tarif untuk Kanada dan Meksiko selama 30 hari sebagai imbalan atas penegakan hukum perbatasan di dua negara tersebut.

Saat ini, Trump akan mengumumkan tarif baru terhadap impor dari berbagai negara, dan Gedung Putih menyebut pengumuman tersebut sebagai Hari Pembebasan. Pengenaan tarif ini diklaim bertujuan untuk mengakhiri praktik perdagangan yang dianggap tidak adil oleh Trump.

Simak juga Video: Trump Resmi Teken Tarif Impor Tinggi untuk Meksiko, Kanada, dan China

(haf/imk)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

.

Updated: 2 April 2025 — 7:42 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *