Jakarta, CNN Indonesia — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang juga dikenal sebagai Doel, menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap individu yang memaksa atau mengganggu warga dalam pengumpulan dana Tunjangan Hari Raya (THR).
Rano menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menolak segala bentuk premanisme terkait pengumpulan THR. Ia menekankan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap praktik yang bisa dianggap sebagai pemaksaan atau premanisme dalam pengumpulan dana tersebut.
“Jika ada laporan mengenai pemaksaan atau tindakan yang mengganggu warga, kami akan bertindak tegas. Ini tidak bisa dibiarkan,” ungkap Rano, mengutip pernyataan resmi Pemprov DKI.
Lebih lanjut, Rano menjelaskan bahwa memberikan THR kepada petugas keamanan dan kebersihan sebagai bentuk penghargaan adalah tradisi yang telah berlangsung lama dalam budaya masyarakat. Namun, ia mencatat bahwa jika pengumpulan THR dilakukan oleh pengurus RW sebagai bentuk apresiasi dari warga secara sukarela, hal itu bisa dimengerti. Sebaliknya, Pemprov DKI tidak akan membenarkan jika ada indikasi pemaksaan atau tekanan dalam proses tersebut.
Oleh karena itu, Rano mengimbau masyarakat untuk melaporkan segala bentuk intimidasi atau pemaksaan yang terkait dengan pengumpulan THR kepada pihak berwenang. Ia berharap agar masyarakat berpartisipasi dalam menjaga tradisi berbagi dengan semangat gotong royong dan tanpa unsur paksaan. (kid).
