Para ilmuwan fisika telah menetapkan batas baru mengenai seberapa besar massa neutrino, yaitu salah satu partikel terkecil yang dikenal di alam semesta. Batasan ini membuat partikel subatom lainnya tampak jauh lebih besar jika dibandingkan. Dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science, para peneliti mengkonfirmasi bahwa massa neutrino tidak melebihi 0,45 elektron volt (eV), yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan massa elektron yang mencapai 511.000 eV. Dengan kata lain, neutrino sangat ringan. Setiap detik, triliunan neutrino melintasi tubuh Anda, tetapi karena ukuran dan interaksinya yang sangat lemah, Anda tidak akan merasakannya. Neutrino adalah satu-satunya partikel dasar yang massanya masih belum diketahui, dan masih ada pertanyaan mengenai interaksinya dengan Model Standar fisika. Penentuan massa neutrino dengan lebih tepat bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang prinsip-prinsip yang mengatur alam semesta. Apakah neutrino memperoleh massa melalui boson Higgs, sebagaimana partikel lainnya? Atau adakah mekanisme baru yang berperan dalam hal ini?
Dalam usaha untuk menjawab pertanyaan ini, Karlsruhe Tritium Neutrino Experiment (KATRIN) memainkan peranan penting. KATRIN adalah ruang vakum berbentuk balon zeppelin sepanjang 23 meter, di mana para ilmuwan memantau peluruhan radioaktif tritium. Ketika tritium membusuk, ia mengeluarkan elektron dan antineutrino. Walaupun para peneliti tidak dapat mengukur antineutrino secara langsung, mereka dapat menganalisis energi elektron yang dihasilkan untuk membuat perkiraan mengenai massa partikel tersebut. Setelah menganalisis data selama 259 hari, tim KATRIN berhasil mengurangi estimasi massa neutrino dari 0,8 eV menjadi hampir setengahnya. Mereka berencana untuk memperluas analisis mereka hingga total 1.000 hari untuk menurunkan batas massa tersebut menjadi 0,3 eV, bahkan mungkin 0,2 eV.
Neutrino masih menyimpan banyak misteri. Seperti yang dinyatakan oleh fisikawan Susanne Mertens dari Institut Max Planck, hasil pengukuran dari Kolaborasi KATRIN dapat membuka jalan menuju penemuan fisika baru dan mungkin mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan awal alam semesta. Pada bulan Februari, tim lain berhasil mendeteksi neutrino berkekuatan tinggi di kedalaman Laut Mediterania, yang menunjukkan bahwa partikel ini mungkin berasal dari interaksi antara materi dan radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik, cahaya tertua yang ada di alam semesta. Jika massa neutrino ternyata lebih besar, sekitar satu elektronvolt, KATRIN dapat mengungkap nilai pastinya. Namun, untuk mengukur partikel sekecil ini, detektor baru yang lebih canggih, yang disebut KATRIN++, mungkin diperlukan.
Ada beberapa hal dalam hidup yang tidak pasti, tetapi salah satu hal yang dapat diharapkan adalah bahwa neutrino akan terus menjadi semakin kecil.
.