Ketupat atau Nasi, Mana yang Lebih Bikin Gemuk? Ini Jawaban Dokter Gizi
Dalam beberapa bulan terakhir, perdebatan mengenai mana yang lebih menggemukkan antara ketupat dan nasi mulai ramai diperbincangkan, terutama menjelang hari raya. Banyak orang bertanya-tanya, mana yang sebaiknya dipilih untuk menjaga berat badan tanpa mengorbankan tradisi.
Ketupat, yang terbuat dari beras yang dikukus dalam anyaman daun kelapa, sering menjadi pilihan di momen-momen spesial, sedangkan nasi merupakan makanan pokok di sebagian besar rumah tangga. Untuk menjawab pertanyaan ini, kami meminta pendapat dari dokter gizi, Dr. Maya Sari.
Menurut Dr. Maya, "Baik ketupat maupun nasi mengandung karbohidrat yang tinggi, yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Namun, perbedaan terletak pada cara penyajiannya dan porsi yang dikonsumsi."
-
Kandungan Kalori: Ketupat umumnya mengandung lebih banyak kalori per porsi dibandingkan nasi putih biasa. Hal ini disebabkan oleh proses pemasakan dan bahan yang digunakan. Ketupat cenderung lebih padat kalori karena beras yang digunakan lebih terkonsentrasi.
-
Indeks Glikemik: Nasi memiliki indeks glikemik yang bervariasi, tergantung pada jenisnya. Nasi putih dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, sementara nasi merah cenderung memiliki indeks glikemik lebih rendah. Ketupat, di sisi lain, memiliki indeks glikemik yang sedikit lebih tinggi.
- Nutrisi Tambahan: Nasi dan ketupat biasanya disajikan dengan lauk pauk yang beragam, seperti rendang, opor, atau sayur. Lauk ini juga mempengaruhi total kalori yang dikonsumsi. Sarannya adalah untuk mengimbangi dengan sayuran segar agar tetap memperoleh nutrisi yang seimbang.
Dr. Maya menekankan pentingnya pengendalian porsi: "Kunci untuk menghindari kenaikan berat badan adalah dengan mengatur porsi dan memilih jenis makanan yang lebih sehat. Jika Anda lebih suka ketupat, nikmati dengan porsi yang wajar dan padukan dengan protein dan sayuran."
Melihat dari sudut pandang gizi, baik ketupat maupun nasi bisa menjadi bagian dari diet seimbang, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan kalori harian individu. Jadi, daripada berfokus pada mana yang lebih menggemukkan, lebih baik kita memperhatikan keseluruhan pola makan dan gaya hidup sehat.
Tentu saja, di momen spesial seperti lebaran, menikmati ketupat atau nasi dengan keluarga tetap menjadi hal yang penting, asalkan dilakukan dengan bijak.
,