Kenapa Dokter Kandungan Lebih Banyak Pria? POGI Ungkap Alasannya

Berita Terbaru: Kenapa Dokter Kandungan Lebih Banyak Pria? POGI Ungkap Alasannya

Jakarta, [Tanggal] — Dalam beberapa tahun terakhir, ada perdebatan yang mengemuka di kalangan masyarakat mengenai ketimpangan gender dalam profesi dokter spesialis, khususnya dokter kandungan (obstetri dan ginekologi). Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah dokter kandungan pria jauh lebih banyak dibandingkan dengan dokter wanita. Badan organisasi profesi, Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), memberikan penjelasan terkait fenomena ini.

banner 336x280

Menurut POGI, ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah dokter kandungan pria lebih dominan. Pertama, faktor budaya dan stereotip gender yang masih ada di masyarakat. Dalam banyak budaya, termasuk di Indonesia, terdapat pandangan bahwa menempati posisi yang sangat teknis dan sering kali membutuhkan ketahanan fisik lebih, seperti dalam bidang medis, lebih sesuai untuk pria.

Selain itu, POGI juga mencatat tantangan yang dihadapi oleh dokter wanita dalam menjalani karir di bidang kandungan. Profesi ini sering kali memerlukan waktu kerja yang panjang dan tidak teratur, yang bisa menjadi sulit bagi wanita yang juga berperan sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. Banyak dokter wanita yang merasa terpaksa memilih spesialisasi lain yang lebih fleksibel agar bisa seimbang antara karir dan kehidupan pribadi.

Dari sisi pendidikan, selama fase pendidikan kedokteran, meskipun jumlah mahasiswa kedokteran wanita semakin meningkat, peminat untuk spesialisasi obstetri dan ginekologi masih tetap didominasi oleh pria. Alasan ini juga diungkapkan oleh beberapa dokter wanita yang mengaku kurang mendapatkan dukungan dalam mengejar spesialisasi ini.

POGI bertekad untuk mengatasi ketimpangan ini dengan berbagai program yang mendorong partisipasi lebih besar dari dokter wanita. Mereka meluncurkan inisiatif untuk memberikan beasiswa dan dukungan bagi dokter wanita yang tertarik untuk mengambil spesialisasi di bidang kandungan.

"Yang paling penting adalah menciptakan lingkungan yang mendukung bagi dokter wanita untuk berkarir di bidang ini tanpa harus mengorbankan kehidupan pribadi mereka," ujar salah satu perwakilan POGI.

Peningkatan kesadaran dan perubahan paradigma dalam masyarakat diharapkan dapat mengurangi ketimpangan gender di bidang ini dan mendorong lebih banyak dokter wanita untuk mengejar karir dalam obstetri dan ginekologi.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan ke depannya angka dokter kandungan pria dan wanita akan lebih seimbang, sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

,

Updated: 22 April 2025 — 9:28 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *