Jakarta, CNBC Indonesia – Peneliti dari Tiongkok menyampaikan bahwa rotasi inti Bumi pernah mengalami perubahan arah, dan gejalanya dapat dirasakan oleh manusia yang tinggal di lapisan kerak bumi.
Penemuan ini berasal dari tim Universitas Peking yang mencatat adanya perubahan rotasi dalam skala dekade. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam memahami pergerakan bagian dalam Bumi dan dampaknya terhadap permukaan, seperti yang dilaporkan oleh Popsci.
Seismolog Yi Yang dan Xiao Dong Song, penulis penelitian tersebut, melakukan analisis terhadap gelombang seismik Bumi. Mereka mempelajari perbedaan bentuk dan waktu perjalanan gelombang saat terjadi gempa bumi.
Mereka melakukan penyelidikan terhadap peristiwa gempa yang terjadi antara tahun 1990 dan 2021, dan hasilnya cukup mengejutkan.
|
|
Sebelum tahun 2009, rotasi inti Bumi berputar sedikit lebih cepat dibandingkan dengan permukaan dan mantel. Namun, setelah itu, kecepatan rotasi tersebut melambat dan berhenti dalam beberapa tahun.
Tim peneliti juga menyatakan bahwa temuan mereka dapat dihubungkan dengan perubahan arah rotasi inti yang terjadi dalam tujuh dekade terakhir, termasuk peristiwa yang berlangsung pada awal tahun 1970-an.
Menurut mereka, fluktuasi dalam rotasi inti ini berkaitan dengan sejumlah perubahan yang terjadi secara periodik, yang disebabkan oleh interaksi antara berbagai lapisan Bumi.
Salah satu dampak dari fenomena ini adalah perubahan yang dirasakan oleh manusia, seperti fluktuasi dalam panjang hari. Perlu diketahui, inti Bumi terdiri dari dua lapisan: inti luar yang berbentuk cair dan inti dalam yang padat, yang tersusun dari besi yang berputar.
(wur)
Artikel Selanjutnya
Putaran Bumi Oleng, Ahli Korea Mengatakan Akibat Ulah Manusia
.