Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sedang mempersiapkan serangkaian perintah eksekutif untuk mempercepat pertumbuhan kecerdasan buatan (AI) di AS, guna mempertahankan daya saing teknologi dan militer negara tersebut di hadapan China. (reuters.com)
Inisiatif ini mencakup beberapa langkah kunci, antara lain:
-
Mempermudah Koneksi Jaringan Listrik: Mempercepat proses penyambungan proyek pembangkit listrik ke jaringan listrik nasional untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat akibat pelatihan model AI berskala besar.
-
Penugasan Lahan Federal untuk Pusat Data AI: Menawarkan lahan milik pemerintah federal untuk pembangunan pusat data yang diperlukan dalam pengembangan teknologi AI.
- Penyederhanaan Proses Izin: Membuat izin nasional berdasarkan Undang-Undang Air Bersih untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung AI.
Permintaan energi yang tinggi dari pelatihan model AI besar menekan jaringan listrik yang ada, dengan permintaan listrik diperkirakan akan meningkat secara signifikan—dari lima kali lipat yang diprediksi pada 2022 menjadi potensi peningkatan tiga puluh kali lipat pada 2035. (reuters.com)
Selain itu, administrasi Trump berencana meluncurkan Rencana Aksi AI pada 23 Juli, yang mungkin akan dinamai "Hari Aksi AI," untuk menekankan komitmennya terhadap pengembangan AI. Sebelumnya, Trump telah mengadakan pertemuan dengan CEO teknologi pada Januari untuk mempromosikan Proyek Stargate—sebuah inisiatif yang dipimpin oleh OpenAI, SoftBank, dan Oracle untuk mengembangkan pusat data dan menciptakan lebih dari 100.000 pekerjaan di AS. (reuters.com)
Langkah-langkah ini menunjukkan upaya signifikan dari pemerintahan Trump untuk mempercepat pengembangan AI dan memastikan dominasi teknologi AS di tingkat global.