Dokter Tak Sarankan Makan Pedas saat Sahur, Bisa Begini Dampaknya
Saat bulan Ramadan, umat Muslim melaksanakan ibadah puasa dari fajar hingga senja. Sahur menjadi momen penting untuk mengisi energi sebelum berpuasa. Namun, beberapa dokter menyarankan agar makanan pedas sebaiknya dihindari saat sahur. Mengapa demikian?
Menurut berbagai sumber medis, makanan pedas dapat memicu sejumlah masalah pencernaan, terutama ketika dikonsumsi di pagi hari sebelum berpuasa. Konsumsi makanan pedas saat sahur dapat menyebabkan gangguan seperti mulas, gastritis, hingga refluks asam, yang bisa sangat mengganggu kenyamanan selama berpuasa.
Dokter spesialis gizi, dr. Rina Pratiwi, menjelaskan bahwa makanan pedas dapat meningkatkan produksi asam lambung. "Ketika kita makan pedas, lambung berinteraksi dengan zat aktif dalam cabai, yang dapat meningkatkan sekresi asam. Ini bisa mengakibatkan sensasi terbakar di lambung, terutama pada saat kita tidak makan selama seharian," ujarnya.
Lebih lanjut, dr. Rina menekankan pentingnya menjaga pola makan seimbang selama sahur. Sebaiknya, pilihlah makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, dan serat untuk memberi energi tahan lama. Contoh makanan yang disarankan meliputi nasi, roti gandum, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Selain itu, menjaga hidrasi dengan cukup meminum air juga sangat penting. Hindari minuman berkafein dan berkarbonasi yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Dengan mengikuti saran ini, diharapkan umat Muslim dapat menjalani puasa dengan lebih nyaman dan sehat. Sementara makanan pedas tetap bisa dinikmati, sebaiknya dijadwalkan untuk waktu berbuka agar tidak mengganggu kenyamanan selama puasa.
Sebagai penutup, penting untuk selalu memperhatikan reaksi tubuh dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan jika merasakan ketidaknyamanan saat berpuasa. Selamat menjalankan ibadah puasa dengan tetap menjaga kesehatan!
,