RASA LEMAS yang terus-menerus dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan atau kebiasaan sehari-hari. Beberapa penyebab umum yang membuat tubuh terasa lemas antara lain alergi, anemia, depresi, infeksi virus atau bakteri, diabetes tipe 2, dan kurangnya asupan nutrisi.
Selain mengatasi masalah kesehatan yang ada, Anda juga bisa mengurangi rasa lemas dengan melakukan perubahan dalam kebiasaan, seperti cukup beristirahat, rutin bergerak, dan meminum air putih yang cukup.
Penyebab Badan Sering Terasa Lemas
Beberapa faktor yang menyebabkan rasa lemas:
Dehidrasi
Memastikan asupan cairan harian dengan mengonsumsi sekitar 2 liter air putih sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh. Kekurangan cairan dapat menyebabkan gejala lemas yang mendalam, seperti merasa pingsan. Baik faktor fisik maupun mental serta pola hidup dapat mempengaruhi kondisi ini.
Kekurangan nutrisi atau vitamin
Kekurangan vitamin dan nutrisi penting, seperti vitamin D, B12, dan zat besi, dapat menambah beban pada sel-sel tubuh. Untuk mengatasi rasa lemas yang disebabkan oleh hal ini, penting untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang cukup.
Rematik
Rematik atau rheumatoid arthritis adalah kondisi peradangan yang mempengaruhi sendi. Penderita rematik sering mengalami nyeri sendi yang berkepanjangan, peradangan, dan rasa lemas pada tubuh.
Apnea tidur
Apnea tidur adalah gangguan yang menyebabkan seseorang berhenti bernapas sejenak saat tidur, bisa berlangsung hingga 10 detik atau lebih. Kondisi ini sering disertai dengan mendengkur dan dapat menyebabkan rasa lelah ketika bangun dari tidur.
Depresi atau kecemasan
Gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan dapat menjadi penyebab utama tubuh mengalami rasa lemas. Selain itu, kondisi ini juga dapat menurunkan semangat dan minat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Anemia
Salah satu penyebab tubuh terasa lemas adalah kekurangan sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke sel-sel dan jaringan tubuh. Selain rasa lemas yang terus-menerus, anemia juga bisa menyebabkan gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, peningkatan detak jantung, nyeri dada, serta sakit kepala. [Din]
.