Ayana Moon menjalani pengalaman puasa di Jakarta. Ia merasakan suasana yang berbeda di bulan Ramadan, di mana ruas-ruas jalan dipenuhi dengan kegiatan berbuka puasa. Banyak orang berkumpul dan berbagi kebahagiaan, menciptakan momen-momen hangat dan penuh kebersamaan. Di tengah hiruk-pikuk kota, Ayana menemukan kedamaian dan makna dalam setiap detik puasa yang dijalani. Suasana masjid yang penuh suara lantunan doa dan tadarus menambah kehangatan suasana bulan suci ini. Setiap malam, ia menikmati berbuka puasa dengan cita rasa lokal dan menjalin silaturahmi bersama teman-temannya. Ramadan kali ini meninggalkan kenangan yang tak terlupakan baginya.

Jakarta – Selebgram asal Korea Selatan, Ayana Moon, kini menjalankan ibadah puasa di Jakarta dan merasa bersyukur bisa melakukannya di sini. “Seru dan senang di sini,” ungkapnya saat diwawancarai di acara Rumpi, TransTV, Jakarta Selatan, pada Jumat (14/3/2025).

Namun, Ayana yang memiliki nama lengkap Ayana Jihye Moon ini mengaku mengalami kebingungan saat berpuasa di Jakarta. Hal ini disebabkan oleh adanya sidang untuk menentukan awal puasa. Ini merupakan pengalaman pertama baginya untuk menjalankan puasa di Indonesia.

banner 336x280

“Saya memang merasa bingung. Di sini, kita harus menunggu keputusan sidang, ada NU dan sidang-sidang lainnya. Sementara di Korea, kita hanya menunggu keputusan dari KMF, organisasi Islam yang ada di sana,” katanya.

Ayana yang lahir pada 28 Desember 1995 itu mengungkapkan kebahagiaannya atas beragam makanan yang ada untuk berbuka puasa. “Saya suka cilok, saya beri nilai delapan karena enak. Es teler juga favorit saya. Kalau kolak, saya beri nilai lima. Tapi secara keseluruhan, es teler menjadi makanan favorit saya,” tambahnya.

Dia juga memberi tahu bahwa ia selalu berbuka puasa di luar rumah agar dapat melanjutkan salat tarawih di masjid. “Jadi, saya selalu berbuka di luar, minum dahulu, kemudian makan sebelum salat berjemaah,” jelasnya.

Perjalanan Spiritual Ayana Moon

Kisah Ayana menjadi mualaf menarik perhatian banyak orang. Pada tahun 2012, Ayana menghadapi berbagai rintangan saat memutuskan untuk masuk Islam. Tantangan pertama datang dari keluarganya yang menolak keyakinan baru tersebut.

“Orang tua saya tidak mendukung keinginan saya untuk memeluk Islam, bahkan hingga sekarang. Mereka berpikir bahwa saya meninggalkan semua karena agama ini,” ujarnya dalam sebuah wawancara di channel YouTube pada September 2020.

Untuk mendalami ajaran Islam lebih dalam, Ayana terpaksa berkunjung ke Malaysia karena merasa Korea Selatan tidak bisa memberikan segala yang ingin ia pelajari. Di negeri jiran itu, ia berangkat tanpa dukungan materi atau teman.

“Saya datang ke Malaysia seorang diri, tidak punya uang, tidak punya teman, dan tidak ada yang melindungi saya. Saya menangis setiap hari,” ceritanya.

Namun, pemeran film 99 Nama Cinta ini tidak pernah menyerah untuk menjadi seorang Muslim yang baik. “Saya selalu berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah saya kesempatan untuk menguatkan iman saya’. Dan alhamdulillah, semua berjalan lancar hingga saat ini. Tetapi itu bukan hanya karena doa; saya juga telah berusaha sebaik mungkin,” ungkap Ayana Moon.

(wes/nu2)

.

Updated: 14 Maret 2025 — 10:51 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *