Apakah benar bahwa omega-3 dapat memperlambat proses penuaan?

Jakarta (ANTARA) – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi omega-3, vitamin D, dan berolahraga dapat membantu memperlambat proses penuaan.

Menurut laporan dari Health, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Aging pada 3 Februari 2023 mengungkapkan bahwa asam lemak omega-3 yang dikonsumsi secara teratur bisa memperlambat penuaan biologis pada orang dewasa yang lebih tua. Kombinasi dari suplemen omega-3, suplemen vitamin D, serta aktivitas fisik yang rutin memberikan manfaat yang signifikan.

Penelitian ini menemukan bahwa intervensi tersebut dapat memperlambat penuaan biologis para partisipan hingga hampir empat bulan. Temuan ini didasarkan pada data dari 777 partisipan asal Swiss dalam studi DO-HEALTH yang dilakukan oleh Universitas Zurich, yang merupakan penelitian terbesar di Eropa mengenai orang dewasa sehat berusia 70 tahun ke atas.

Uji klinis DO-HEALTH menunjukkan bahwa suplementasi nutrisi dan latihan kekuatan secara teratur dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk pencegahan kanker dan pengurangan risiko jatuh. Pada studi ini, peneliti ingin mengeksplorasi apakah hasil yang sama berlaku untuk penuaan biologis.

Penuaan biologis merujuk pada seberapa “tua” tubuh berdasarkan faktor genetik, lingkungan, dan faktor lainnya, meskipun usia kronologis adalah angka yang tertera di identitas. Seseorang yang sehat bisa jadi memiliki usia biologis yang lebih muda dibandingkan dengan usia sebenarnya, sementara orang yang kurang sehat dapat mengalami penuaan yang lebih cepat.

“Pengurangan penuaan biologis yang disebabkan oleh omega-3, vitamin D, dan olahraga mungkin tampak kecil, tetapi dapat memberikan dampak yang besar bagi kesehatan masyarakat,” kata penulis utama studi, Heike Bischoff-Ferrari, MD, MPH, DrPH, yang juga menjabat sebagai ketua Geriatrics and Ageing Research di Universitas Zurich.

Dalam penelitian ini, partisipan ditempatkan dalam kelompok perawatan yang melibatkan kombinasi suplementasi omega-3, suplementasi vitamin D, dan/atau latihan kekuatan selama 30 menit, tiga kali seminggu. Mereka menjalani pengambilan darah empat kali selama periode tiga tahun, dan para peneliti menganalisis sampel menggunakan berbagai “jam epigenetik” untuk melacak perubahan dalam molekul DNA, yang memungkinkan pengukuran penuaan biologis dan kronologis.

Setelah menganalisis DNA para peserta, ditemukan bahwa asam lemak omega-3 memang memperlambat proses penuaan pada tingkat biologis, tidak tergantung pada indeks massa tubuh (BMI), usia, atau jenis kelamin peserta.

Meskipun penelitian ini tidak meneliti secara mendalam, para ahli berpendapat bahwa ada sejumlah alasan mengapa ketiga perubahan gaya hidup tersebut dapat mempengaruhi penuaan pada tingkat molekuler. “Manfaat dari konsumsi asam lemak omega-3 mungkin berkaitan dengan efek antiperadangan yang telah diketahui. Peradangan menjadi salah satu penyebab percepatan penuaan,” jelas Bischoff-Ferrari.

Omega-3 juga dapat membantu mengurangi stres oksidatif, yang berkontribusi pada proses penuaan. Dengan kata lain, omega-3 membantu mendukung fungsi sel yang sehat.

Hal serupa juga berlaku untuk vitamin D. Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat melawan peradangan dan mungkin berperan dalam proses penuaan sel. Selanjutnya, telah ditemukan bahwa latihan kekuatan dapat mengurangi dampak penyakit kronis serta memperlambat penuaan biologis dan menjaga DNA tetap sehat.

“Karena latihan kekuatan, vitamin D, dan omega-3 memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kesehatan, kombinasi ketiga elemen ini berpotensi memberikan manfaat terbesar terhadap penuaan biologis,” jelas Bischoff-Ferrari.

Walaupun konsep penuaan biologis mungkin sulit dipahami, penelitian ini menunjukkan bahwa pilihan gaya hidup sehari-hari dapat berdampak besar pada kesehatan sel dan kecepatan penuaan sel tersebut.

Dokter geriatri di Cleveland Clinic, Kenneth Koncilja, MD, menambahkan bahwa kebanyakan orang dewasa memerlukan sekitar 600 unit internasional (IU) vitamin D per hari, yang bisa diperoleh dari sinar matahari dan beberapa makanan, seperti jamur, ikan, dan susu. Wanita memerlukan sekitar 1,1 gram omega-3 setiap hari, sedangkan pria memerlukan sekitar 1,6 gram. Omega-3 dapat ditemukan dalam biji chia, ikan salmon, dan minyak nabati.

“Jika Anda merasa kekurangan mikronutrien dalam pola makan Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendiskusikan kemungkinan penggunaan suplemen omega-3 atau vitamin D,” sarannya.

.

Updated: 23 Maret 2025 — 9:34 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *