8 Ribu Tentara Israel ‘Kena Mental’ Imbas Perang Gaza, Didiagnosis PTSD

Judul: 8 Ribu Tentara Israel Didiagnosis PTSD Usai Perang Gaza

Tanggal: [Tanggal Hari Ini]

banner 336x280

Dalam sebuah laporan yang mengungkap dampak psikologis dari konflik berkepanjangan di Gaza, sekitar 8.000 tentara Israel telah didiagnosis mengalami Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD). Hal ini terjadi imbas dari keterlibatan mereka dalam operasi militer yang intensif di wilayah tersebut.

Dokumen yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Israel menunjukkan bahwa jumlah tentara yang mengalami gejala PTSD meningkat secara signifikan setelah serangkaian operasi militer yang berlangsung terakhir kali. Gejala yang dihadapi termasuk kecemasan, depresi, dan ingatan traumatis yang sulit diatasi.

Beberapa psikolog mengatakan bahwa tekanan emosional yang dialami tentara Israel, terutama dalam situasi pertempuran yang mendesak, dapat berdampak jangka panjang jika tidak ditangani dengan segera. Banyak tentara melaporkan kesulitan untuk berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari-hari setelah kembali dari medan perang.

Pemerintah Israel telah meningkatkan program bantuan psikologis bagi veteran untuk membantu mereka mengatasi trauma yang dialami. Inisiatif ini termasuk program konseling, terapi kelompok, dan dukungan masyarakat bagi para tentara dan keluarga mereka.

Namun, meskipun upaya tersebut ada, sejumlah veteran mengaku merasa diabaikan dan kesulitan untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Mereka menekankan pentingnya perhatian yang lebih besar terhadap masalah kesehatan mental di kalangan angkatan bersenjata.

Konflik di Gaza masih menjadi isu sensitif dan kompleks, dan dampaknya tidak hanya pada kawasan tersebut tetapi juga pada individu yang terlibat langsung di dalamnya. Kejadian ini menyoroti pentingnya dukungan mental dan pemulihan bagi tentara yang berjuang di garis depan.

Dengan perkembangan ini, diharapkan akan ada perubahan dalam pendekatan terhadap masalah kesehatan mental di kalangan tentara, agar mereka tidak hanya dianggap sebagai pahlawan di medan perang tetapi juga mendapat dukungan yang layak untuk kembali ke kehidupan normal setelah kembali dari konflik.

Laporan kesehatan mental ini menjadi pengingat bahwa berita dan statistik tentang perang tidak hanya berhubungan dengan jumlah korban atau kerusakan fisik saja, tetapi juga tentang dampak psikologis yang mendalam bagi yang terlibat.

,

Updated: 26 Maret 2025 — 10:27 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *