TEMPO.CO, Jakarta – Para ahli gizi sepakat bahwa mengurangi konsumsi daging merah atau produk olahannya adalah langkah yang bijak. Hal ini didukung oleh klasifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menempatkan daging olahan dalam kategori karsinogen grup 1, yang menunjukkan kemungkinan peningkatan risiko terkena jenis kanker tertentu.
“Kebanyakan penelitian di bidang gizi menunjukkan bahwa asupan daging merah yang tinggi, terutama yang sudah diolah, dapat membahayakan kesehatan kardiometabolik dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, stroke, serta diabetes tipe 2,” ujar Stephanie Wells, seorang ahli diet dan pendiri Thyme to Go Vegan Nutrition Services di Dallas, Texas, dalam wawancara dengan Fox News Digital pada 21 Maret 2025.
Wells menambahkan bahwa banyak orang mulai berusaha mengurangi konsumsi daging merah karena alasan kesehatan dan mulai mencari alternatif sumber protein nabati. Berikut adalah lima sumber protein berbasis nabati yang luar biasa.
Tempe
Wells adalah penggemar tempe, sebuah produk fermentasi dari kedelai yang mengandung 34 gram protein per mangkuk. Tempe juga kaya akan zat besi, kalsium, magnesium, serta serat dan antioksidan, yang dapat meningkatkan kesehatan jantung dan pencernaan serta mengurangi peradangan.
Tahu
Sepotong tahu memiliki 9 gram protein, dan sebuah blok tahu besar mengandung sekitar 23 gram. Wells menekankan bahwa tahu adalah sumber kalsium nabati yang baik, serta zat besi dan magnesium yang diperlukan untuk transportasi oksigen dan fungsi otot. Tahu juga mengandung isoflavon, yang berfungsi sebagai antioksidan dan mendukung kesehatan jantung.
Yogurt Yunani
Amanda Blechman, direktur nutrisi dan sains Danone Amerika Utara, menjelaskan bahwa produk susu, seperti yogurt Yunani, merupakan sumber protein berbasis non-daging yang baik karena menawarkan protein lengkap dan berkualitas tinggi. Yogurt Yunani mengandung sembilan jenis asam amino, yang sangat penting bagi tubuh tetapi tidak bisa diproduksi sendiri.
Kacang Tunggak
Blechman juga menjelaskan bahwa kacang tunggak merupakan sumber protein nabati yang sangat baik. Sebuah mangkuk kacang tunggak mengandung 14 gram protein dan 16 gram serat, yang krusial untuk kesehatan pencernaan. Kacang ini juga kaya akan zat besi, mencakup 25 persen dari kebutuhan harian yang diperlukan untuk fungsi sel dan produksi hemoglobin.
Kacang-kacangan dan Biji-bijian
Kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan pilihan protein nabati yang lain, menurut Blechman. “Kandungan protein dan nutrisi lainnya bervariasi tergantung pada jenis kacang. Sebagai contoh, 1 ons almond, sekitar seperempat mangkuk, mengandung sekitar 6 gram protein, serta nutrisi penting lainnya seperti serat, magnesium, dan vitamin E,” pungkasnya.
.