Wanita Ini Mengalami Gagal Ginjal Akut Setelah Melakukan 2.000 Kali Squat, Bagaimana Terjadi?

Jakarta

Seorang pria berusia 20-an dari Vladivostok, Rusia, dirawat di rumah sakit akibat gagal ginjal akut setelah mengikuti tantangan melakukan squat sebanyak 2.000 kali. Tim dokter dari Departemen Nefrologi Rumah Sakit Klinis Vladivostok 2 melaporkan kasus ini, di mana pasien mengalami penurunan fungsi ginjal akibat aktivitas berlebihan yang dilakukannya.

Menurut penuturan pasien kepada dokter, ia baru saja berhasil memenangkan taruhan dengan temannya untuk menyelesaikan squat 2.000 kali. Setelah tantangan tersebut, ia mulai merasakan beberapa gejala yang mengkhawatirkan.

Kakinya terasa sakit dan membengkak, warna urin berubah menjadi cokelat tua, dan ia bahkan tidak bisa buang air kecil. Khawatir kondisinya semakin memburuk, pria itu memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.

Dokter mendiagnosisnya dengan rhabdomyolysis, yaitu suatu kondisi serius yang mengakibatkan kerusakan jaringan otot yang menyebabkan zat-zat berbahaya masuk ke dalam aliran darah. Jika tidak ditangani dengan segera, kondisi ini bisa mengarah pada gagal ginjal, masalah jantung, atau bahkan kematian.

Melalui olahraga yang berlebihan, rhabdomyolysis bisa terjadi karena otot tidak memiliki cukup waktu untuk pulih setelah latihan yang intens.

Pria tersebut mengalami kerusakan pada otot kakinya yang membuat kadar kreatinin dan urea dalam darahnya meningkat secara signifikan. Pemeriksaan menyeluruh menunjukkan bahwa fungsi ginjalnya menurun hingga 50 persen.

Beruntung, tim medis berhasil mengatasi gagal ginjal akutnya tanpa perlu melakukan dialisis. Namun, kerusakan yang diakibatkan oleh rhabdomyolysis memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama.

Saat ini, fungsi ginjalnya masih terganggu, dan ia harus menjalani rehabilitasi selama 3 hingga 12 bulan ke depan.

Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan, tetapi penting untuk melakukannya dengan bijak. Pihak rumah sakit mengingatkan bahwa berolahraga secara berlebihan dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan.

“Kekuatan sejati tidak hanya terletak pada prestasi fisik, tetapi juga pada kemampuan untuk menjaga kesehatan tubuh,” ujar pihak rumah sakit.

(avk/kna)

.

Updated: 25 Maret 2025 — 8:22 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *