Berita Populer: Penulis Inggris Desak Meta Tanggapi Dugaan Pelanggaran Hak Cipta
London – Sejumlah penulis terkemuka Inggris kembali menggemparkan dunia literasi dengan mengajukan tuntutan terhadap Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, terkait dugaan pelanggaran hak cipta. Mereka menuduh bahwa platform-platform ini telah menggunakan karya-karya mereka tanpa izin, dan meminta agar perusahaan tersebut segera memberikan klarifikasi.
Korsel yang dipimpin oleh penulis fiksi dan non-fiksi, menyatakan bahwa Meta telah mengumpulkan dan menggunakan teks dari karya-karya mereka dalam pengembangan algoritma dan fitur-fitur di platformnya. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan dapat merugikan para penulis secara finansial dan reputasi.
Para penulis ini mengaku telah melihat karya-karya mereka diposting dengan moderasi yang kurang baik di media sosial, tanpa atribusi yang sesuai. Dalam pernyataan resmi, mereka menekankan pentingnya perlindungan terhadap penciptaan intelektual dan meminta Meta untuk mematuhi hukum yang ada serta menerapkan praktik yang lebih transparan.
Sementara itu, pihak Meta belum memberikan respons resmi mengenai tuduhan tersebut. Namun, mereka sebelumnya telah mengklaim bahwa mereka berkomitmen untuk melindungi hak cipta dan memberikan ruang bagi para kreator untuk berbagi karya mereka dengan aman di platform mereka.
Kasus ini memicu perdebatan luas di kalangan penulis, pengacara, dan penggiat media sosial mengenai hak cipta di era digital. Banyak yang menduga bahwa langkah ini dapat menjadi preseden penting dalam perlindungan hak ciptan di dunia maya.
Dengan meningkatnya perhatian terhadap isu ini, para penulis Inggris berharap agar Meta segera merespons dugaan tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa hak cipta dihormati di semua platformnya. Keputusan ini dapat berdampak besar tidak hanya bagi penulis, tetapi juga bagi semua pengguna internet yang berkarya dan berbagi di dunia digital.