Orang tua perlu mengerti bahwa anak yang alergi susu sapi tetap dapat berkembang dengan baik.

Kurangnya pengetahuan mengenai alergi susu sapi dapat berdampak negatif terhadap perkembangan anak.

Alergi susu sapi (ASS) merupakan salah satu jenis alergi makanan yang paling umum di kalangan anak-anak. Kondisi ini terjadi ketika sistem imun anak bereaksi terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi, yang dapat menyebabkan beragam gejala yang mempengaruhi kesehatan dan tumbuh kembangnya.

Menurut Kartu Deteksi Dini Alergi yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia, risiko alergi pada anak dapat meningkat hingga 80% jika terdapat riwayat alergi dalam keluarga. Sebuah survei menunjukkan bahwa 70,6% orang tua merasa khawatir anak mereka akan mengalami alergi makanan, termasuk alergi terhadap susu sapi.

Kekhawatiran ini dirasakan banyak orang tua, terutama oleh ibu hamil yang memiliki riwayat alergi dalam keluarganya. Minimnya pemahaman tentang alergi susu sapi dapat berakibat buruk pada perkembangan anak. Gejala yang muncul sering kali tidak terdeteksi dengan cepat, sehingga anak tidak menerima penanganan yang tepat. Selain itu, banyak orang tua yang belum mengetahui adanya alternatif nutrisi selain susu sapi.

Dalam sesi edukasi yang berlangsung di Soyalympic 2025, dr. Felix, Sp.A, menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat untuk mengelola alergi ini.

“Gejala alergi susu sapi bisa sangat bervariasi, mulai dari masalah pencernaan seperti diare, sembelit, dan muntah, hingga gejala kulit seperti eksim serta pembengkakan pada bibir atau kelopak mata,” jelas dr. Felix.

Ia menambahkan bahwa gejala ini bisa berkisar dari ringan hingga berat, sering kali mirip dengan gangguan kesehatan lainnya. Jika tidak diatasi dengan baik, alergi susu sapi dapat menghambat pertumbuhan anak dan berdampak negatif terhadap kesehatannya dalam jangka panjang.

“Pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi ini sangat penting agar orang tua bisa mengambil tindakan yang tepat,” tegasnya.

Bagi anak yang telah didiagnosis menderita alergi susu sapi, orang tua perlu mencari alternatif nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan anak. Salah satu solusi umum adalah susu formula berbasis isolat protein kedelai.

“Selain susu kedelai, terdapat juga pilihan lain seperti susu dengan formula hidrolisat ekstensif atau asam amino yang bisa direkomendasikan oleh dokter tergantung pada tingkat keparahan alergi anak,” tambahnya.

Namun, ia sangat menyarankan orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi agar dapat memastikan pilihan nutrisi yang diberikan tepat dan tetap mendukung kebutuhan tumbuh kembang anak secara optimal..

Updated: 4 April 2025 — 6:06 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *