Ketika inti Bumi mengalami penghentian dan perubahan arah: Apa maknanya?

Para ilmuwan dari Universitas Peking, China, menemukan bahwa inti dalam Bumi pernah mengalami perubahan signifikan, termasuk berhenti berputar dan bahkan berbalik arah rotasinya. Penemuan ini diduga mempengaruhi permukaan Bumi dan dapat berdampak pada fluktuasi panjang hari yang mungkin dirasakan oleh manusia. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Geoscience dan dilaporkan oleh beberapa media pada bulan Januari 2023.

Tim yang dipimpin oleh seismolog Yi Yang dan Xiao Dong Song melakukan analisis terhadap data gempa bumi besar yang terjadi antara tahun 1990 hingga 2021. Mereka mempelajari gelombang seismik yang melewati inti Bumi, dengan fokus pada perbedaan bentuk gelombang dan waktu respon ketika gempa terjadi di lokasi yang sama namun pada periode yang berbeda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum tahun 2009, inti dalam Bumi yang terbuat dari besi padat berputar lebih cepat daripada mantel dan permukaan Bumi. Namun, setelah tahun 2009, kecepatan rotasinya melambat hingga berhenti selama beberapa tahun. “Perubahan ini mungkin berkaitan dengan pembalikan arah rotasi inti dalam yang terjadi setiap tujuh dekade,” kata Song.

Penelitian juga menunjukkan bahwa fenomena serupa pernah terjadi pada awal 1970-an. Fluktuasi rotasi ini diduga disebabkan oleh interaksi dinamis antara berbagai lapisan Bumi, termasuk gaya tarik gravitasi mantel dan medan elektromagnetik dari inti luar, yang merupakan lapisan cair yang mengelilingi inti dalam.

Perubahan dalam rotasi inti Bumi juga berpengaruh pada kecepatan rotasi Bumi secara keseluruhan, mengakibatkan panjang hari di permukaan Bumi bervariasi dalam skala milidetik. “Meski tidak dirasakan secara langsung, pergeseran ini tercatat jelas dalam data geofisika,” tambah Yang.

Inti dalam Bumi, yang terletak sekitar 5.100 km di bawah permukaan, masih menyimpan banyak misteri karena tidak dapat diakses secara langsung. Penemuan ini diharapkan bisa membantu para ilmuwan lebih memahami dinamika inti Bumi dan hubungannya dengan berbagai fenomena, seperti medan magnet Bumi serta pergeseran lempeng tektonik.

Tim peneliti menyatakan bahwa interaksi antara lapisan-lapisan Bumi ini mungkin menjadi kunci untuk menjelaskan siklus iklim serta aktivitas seismik dan vulkanik dalam jangka panjang. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hubungan sebab-akibat dari fenomena ini..

Updated: 24 Maret 2025 — 9:25 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *