Judul: Dipicu Gagal Ginjal, 134 Ribu Orang di Indonesia Jalani Cuci Darah di 2024
Jakarta, 10 Januari 2024 – Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebanyak 134 ribu orang di Indonesia terpaksa menjalani cuci darah pada tahun 2024 akibat penyakit gagal ginjal. Angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, mencerminkan tingginya prevalensi penyakit ginjal di masyarakat.
Gagal ginjal menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, dipicu oleh berbagai faktor mulai dari gaya hidup tidak sehat, diabetes mellitus, hipertensi, hingga kurangnya kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dinas Kesehatan setempat menyatakan bahwa penyakit ginjal seringkali tidak terdeteksi pada tahap awal, sehingga banyak penderita yang baru mencari bantuan medis saat kondisinya sudah parah.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan dan akses bagi pasien ginjal. "Kami sedang bekerja keras untuk memperbaiki sistem rujukan dan meningkatkan jumlah fasilitas dialisis di seluruh Indonesia. Selain itu, program edukasi masyarakat terkait pencegahan penyakit ginjal juga akan diperkuat,” ujarnya.
Menurut data, sekitar 70% pasien yang menjalani cuci darah adalah mereka yang sudah berada di tahap akhir gagal ginjal. Oleh karena itu, upaya pencegahan seperti pengelolaan penyakit penyerta, pola makan sehat, serta rutin berolahraga sangat penting dilakukan. Ahli ginjal juga mendorong masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal atau faktor risiko lainnya.
Keberadaan fasilitas dialisis yang memadai sangat diperlukan untuk menangani jumlah pasien yang terus meningkat. Saat ini, jumlah fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan cuci darah masih terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan alokasi anggaran untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan guna memenuhi kebutuhan pasien.
Para ahli kesehatan juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan kesehatan ginjal. Edukasi tentang gejala awal penyakit ginjal dan langkah-langkah pencegahan diharapkan dapat menurunkan angka kejadian gagal ginjal di Indonesia. “Pencegahan lebih baik daripada pengobatan,” tegas seorang nephrologist yang terlibat dalam kampanye kesehatan.
Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan angka penderita gagal ginjal di Indonesia dapat ditekan, dan masyarakat dapat hidup lebih sehat tanpa ketergantungan pada perangkat medis seperti mesin cuci darah.
,