Dinas Kesehatan Jakarta Barat berupaya mengatasi kasus DBD di Kembangan.

Camat Kembangan, Joko Suparno, bersama beberapa siswa, melakukan pemeriksaan terhadap jentik-jentik nyamuk di sekolah.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat melalui Suku Dinas Kesehatan berupaya menanggulangi masalah Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kembangan, yang merupakan salah satu daerah dengan potensi penularan tertinggi di DKI Jakarta.

Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Rosvita Nur Aini, mengungkapkan bahwa hingga pertengahan Maret 2025, tercatat 121 kasus DBD di Kembangan.

Berkembangnya jumlah kasus DBD dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk curah hujan. “Selain itu, kesadaran masyarakat dalam menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) masih perlu ditingkatkan, karena jentik-jentik nyamuk masih ditemukan di rumah-rumah warga,” jelasnya saat ditemui pada Jumat (14/3).

Untuk mengurangi penularan DBD, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melaksanakan berbagai inisiatif, termasuk memaksimalkan peran kader jumantik untuk menerapkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik serta melakukan kegiatan PSN secara rutin 1-2 kali seminggu.

Inisiatif lain yang dilakukan adalah pelaksanaan kegiatan Gerebek PSN setiap hari Jumat dengan melibatkan berbagai sektor, melakukan sosialisasi tentang bahaya DBD kepada masyarakat melalui media sosial, penyuluhan, pembagian leaflet, serta penerapan teknologi nyamuk ber-Wolbachia.

Rosvita menambahkan bahwa penerapan nyamuk Wolbachia memiliki manfaat jangka panjang. “Meskipun dampak dari penerapan nyamuk ini belum dapat dirasakan dalam waktu dekat, ada data yang menunjukkan penurunan kasus DBD di beberapa RW di Kelurahan Kembangan Utara dibandingkan wilayah lain yang belum menerapkan teknologi ini. Namun, dampak secara luas masih belum bisa dipastikan,” ujarnya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan bahwa beberapa wilayah kecamatan perlu menjadi fokus perhatian karena tingginya risiko penularan DBD. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Cempaka Putih, Pasar Rebo, Mampang Prapatan, Kelapa Gading, dan Kembangan.

Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah merancang berbagai strategi, termasuk penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkelanjutan, peningkatan akses serta mutu tatalaksana dengue melalui peningkatan kapasitas petugas dan penyediaan logistik di fasilitas kesehatan, serta penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif.

.

Updated: 14 Maret 2025 — 10:03 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *