suarablitar.com — Prancis mengalami gelombang panas ekstrem yang menyebabkan suhu mencapai 42°C di beberapa wilayah, termasuk di Paris. Fenomena ini terjadi akibat kombinasi cuaca ekstrem dan perubahan iklim, yang menyebabkan lonjakan suhu yang signifikan.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Pihak berwenang telah membuka pusat pendingin untuk membantu warga yang rentan terhadap suhu tinggi, terutama lansia dan anak-anak. Selain itu, sejumlah acara publik dan olahraga terpaksa dibatalkan guna menghindari risiko kesehatan bagi peserta.
Kepala Badan Meteorologi Prancis, Jean-Marc Thibault, menyatakan bahwa gelombang panas ini diperkirakan akan bertahan beberapa hari ke depan. Ia menambahkan, kondisi ini merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir dan memperingatkan tentang potensi dampak lebih lanjut terhadap kesehatan dan lingkungan.
Sejumlah ahli iklim mengaitkan kejadian ini dengan dampak dari perubahan iklim global yang semakin meningkat. Para pengamat memperingatkan agar masyarakat lebih siap menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang mungkin akan semakin sering terjadi di masa depan.
