Cerita tentang Seorang Pria yang Menderita Alzheimer di Usia 40-an, Berikut adalah Tanda-Tanda Awal yang Dialaminya.

Jakarta

Penyakit Alzheimer biasanya menyerang orang yang berusia 65 tahun ke atas, namun seorang pria di Australia mengalami kondisi ini di usia 40-an.

Pria yang bernama Fraser ini mengungkapkan bahwa gejala pertamanya muncul saat ia berusia 39 tahun. Pada waktu itu, ia menyadari bahwa ia dapat menonton seluruh film tanpa ingat pernah melihatnya sebelumnya.

“Pasangan saya mengatakan, ‘Kita sudah menontonnya sekitar sebulan yang lalu’,” ungkap Fraser seperti dilansir dari Daily Mail UK, Minggu (6/4/2025).

“Saya menonton film itu dari awal hingga akhir, dan bagian akhirnya tetap mengejutkan saya. Saya benar-benar tidak ingat pernah menontonnya, padahal saat itu saya tidak menonton banyak film,” tambahnya.

Awalnya, Fraser tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut. Namun, beberapa bulan sebelum ia didiagnosis pada bulan Mei, ia mulai merasakan beberapa masalah kognitif.

Ia merasa kesulitan dalam berpikir secara mendalam. Suatu ketika, ia panik mencari putrinya yang ia kira hilang, padahal putrinya itu sudah meminta izin untuk pergi ke bioskop.

“Saya ingat putri saya telah memberi tahu saya berkali-kali sepanjang hari bahwa dia akan pergi menonton film malam itu dan sudah cukup larut. Saat malam tiba, saya mulai merasa khawatir tentang keberadaannya,” katanya.

Setelah kejadian tersebut, Fraser segera mencari bantuan medis dan akhirnya didiagnosis menderita penyakit Alzheimer pada usia 41 tahun.

Menurut penelitian, hanya sekitar 5-10 persen kasus Alzheimer yang terdiagnosis pada individu di bawah 65 tahun. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk diagnosis pada orang yang lebih muda adalah 4,4 tahun, dibandingkan dengan 2,2 tahun untuk mereka yang berusia 65 tahun ke atas.

Alzheimer’s Society menyatakan bahwa ada kasus sangat langka di mana seseorang bisa terkena penyakit ini di usia 30-an atau 40-an, dan biasanya disebabkan oleh faktor genetik yang cacat.

Sejak menerima diagnosis, Fraser mulai menyadari gejala lain yang muncul.

“Saya sering membuat kesalahan dalam penjadwalan sehari-hari. Ketika seseorang mengubah rencana yang sudah dibuat, saya cenderung mengingat rencana awal dan membuat kekacauan,” jelasnya.

Selama enam bulan terakhir, ia juga mulai ‘lupa’ cara melakukan aktivitas yang telah sering ia lakukan, seperti menutup keran dan mengemudi.

(ath/kna)

.

Updated: 6 April 2025 — 1:26 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *