Apakah benar bahwa orang yang menderita alergi telur dilarang untuk mendapatkan vaksin?

TEMPO.CO, Jakarta – Alergi terhadap telur ayam adalah salah satu jenis alergi makanan yang paling umum terjadi pada bayi dan anak-anak, setelah alergi susu sapi. Telur dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan. Jika Anda atau anak Anda alergi terhadap telur, penting untuk memahami apa yang harus dicari pada label makanan serta alternatif yang dapat digunakan saat memasak atau memanggang.

Menurut informasi yang disampaikan oleh seorang ahli kesehatan, kebanyakan individu yang alergi terhadap telur cenderung bereaksi terhadap putih telur, bukan kuningnya. Untuk keamanan, sebaiknya hindari mengonsumsi kedua bagian telur tersebut, karena meskipun dipisahkan, kuning telur masih bisa mengandung sebagian protein dari putih telur. Selain itu, Anda juga harus menghindari bentuk lain dari telur, seperti bubuk telur, telur kering, atau produk telur dalam bentuk padatan.

Beberapa makanan mungkin juga mengandung elemen telur yang berpotensi menyebabkan reaksi alergi. Anda bisa menemukan kandungan telur dalam kemasan makanan yang mencantumkan istilah seperti albumin, globulin, lesitin, lisozim, ovalbumin, dan ovovitellin.

Apakah Vaksin Dapat Menyebabkan Alergi?

Jika Anda memiliki alergi terhadap telur dan berencana untuk mendapatkan vaksinasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Beberapa jenis vaksin, termasuk vaksin demam kuning, mengandung protein telur, sehingga disarankan bagi penderita alergi untuk tidak menerima vaksin tersebut, sesuai rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat dan WHO.

Vaksin MMR (campak, gondong, dan rubella) juga mungkin mengandung jumlah kecil protein telur. Namun, beberapa penelitian menyatakan bahwa vaksin ini bisa dianggap aman untuk individu yang memiliki alergi terhadap telur.

Vaksin flu juga dapat mengandung protein telur. Para ahli sebelumnya merekomendasikan agar mereka yang alergi telur tidak mendapatkan vaksin flu. Namun, sebuah studi yang dipublikasikan pada Desember 2017 menunjukkan bahwa vaksin flu aman untuk orang dengan alergi telur, tanpa meningkatkan risiko reaksi merugikan.

Satu-satunya cara untuk memastikan apakah suatu makanan mengandung telur adalah dengan membaca label dan daftar bahan dengan cermat, atau bertanya langsung tentang menu di restoran. Sebaiknya hindari makanan dari bar salad, restoran makanan siap saji, dan toko roti, karena ada kemungkinan besar makanan tersebut mengandung pemicu alergi secara tidak sengaja. Jika ragu, lebih baik tidak mengonsumsi makanan tersebut.

Jangan lupa untuk memeriksa label produk kosmetik, sampo, krim, dan losion, karena terkadang produk tersebut juga mengandung telur.

Terdapat juga kekhawatiran tentang obat anestesi bernama propofol yang diduga mengandung protein telur dan dapat memicu reaksi pada orang yang memiliki alergi telur. Namun, American Academy of Allergy Asthma & Immunology menyatakan bahwa propofol aman digunakan oleh individu yang alergi terhadap telur.

Kebanyakan anak kecil dapat mengatasi alergi telur seiring bertambahnya usia mereka. Namun, untuk memastikan hal ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

.

Updated: 2 April 2025 — 11:48 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *