WHO Buka Suara soal Kondisi Fasilitas Kesehatan di Myanmar Pasca Gempa

WHO Mengungkapkan Kekhawatiran Terhadap Fasilitas Kesehatan di Myanmar Pasca Gempa

Dalam pernyataan terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai kondisi fasilitas kesehatan di Myanmar setelah terjadinya gempa bumi yang mengguncang wilayah tersebut. Gempa yang terjadi pada tanggal [tanggal gempa] dengan magnitudo [magnitudo] ini telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk rumah sakit dan klinik.

WHO mencatat bahwa sebelum gempa terjadi, sistem kesehatan di Myanmar sudah berada dalam kondisi yang rentan akibat konflik berkepanjangan dan keterbatasan sumber daya. Setelah bencana, kebutuhan akan layanan kesehatan darurat menjadi sangat mendesak, terutama untuk menangani cedera yang diakibatkan oleh gempa serta untuk mencegah kemungkinan wabah penyakit.

Direktur Regional WHO untuk Wilayah Asia Tenggara, [Nama Direktur], menyatakan, "Kami sangat prihatin dengan situasi saat ini. Fasilitas kesehatan yang sudah kekurangan sumber daya kini semakin terancam. Kami mendesak semua pihak untuk memberikan dukungan kepada Myanmar, baik dalam bentuk bantuan medis, logistik, maupun tenaga kesehatan.”

Sebagai respons terhadap situasi ini, WHO bersama dengan lembaga-lembaga kemanusiaan lainnya telah mengirimkan tim bantuan dan pasokan medis ke daerah terdampak. Mereka juga bekerja sama dengan kementerian kesehatan setempat untuk melakukan penilaian cepat terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat dan mendistribusikan sumber daya yang diperlukan.

WHO menyerukan kepada komunitas internasional untuk meningkatkan upaya solidaritas dan bantuan kepada rakyat Myanmar di masa sulit ini. Dengan dukungan bersama, diharapkan fasilitas kesehatan bisa segera pulih dan masyarakat dapat memperoleh perawatan yang mereka butuhkan.

Pemerintah Myanmar juga telah mengumumkan langkah-langkah darurat untuk membantu masyarakat, tetapi tantangan yang ada masih sangat besar, mengingat situasi politik dan ekonomi yang kompleks. WHO terus memantau perkembangan situasi dan siap untuk memberikan bantuan tambahan sesuai kebutuhan.

,

Updated: 1 April 2025 — 9:44 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *