Dinkes Kota Pekalongan Menerima Bantuan Sosial Sirup dari RS Budi Rahayu untuk Suspek TB

Pekalongan – Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (TB Day) pada 24 Maret 2025 serta memperingati 50 tahun Rumah Sakit Budi Rahayu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan menerima sumbangan sosial berupa 200 paket sirup dari Rumah Sakit Budi Rahayu. Paket-paket sirup ini akan didistribusikan kepada masyarakat yang diduga sebagai suspect TB melalui puskesmas selama kegiatan skrining TB.

Kepala Bidang Penunjang Medis sekaligus Ketua HUT RS Budi Rahayu ke-50, dr. Yoannesviane Eric Pratama, menyatakan bahwa kontribusi ini merupakan wujud dukungan RS Budi Rahayu terhadap program Dinkes Kota Pekalongan, khususnya dalam usaha deteksi dini dan penanganan kasus TB.

“Di peringatan HUT ke-50 RS Budi Rahayu tahun ini, kami diminta untuk bekerja sama dengan Dinkes dalam melaksanakan skrining suspect TB dan kegiatan bakti sosial. Kami memilih untuk menyumbangkan sirup karena makna sirup yang manis, dengan harapan kerja sama ini bisa memberikan hasil yang baik bagi masyarakat dan berkontribusi positif dalam penanggulangan TB,” ungkapnya saat menyerahkan bantuan sirup kepada Sekretaris Dinkes Kota Pekalongan, dr. Indah Kurniawati, di Ruang Kepala Dinas Kesehatan setempat, Rabu siang (19/3/2025).

Lebih lanjut, dr. Yoannesviane menyebut bahwa RS Budi Rahayu telah menangani berbagai kasus TB, termasuk TB Resisten Obat (TB RO) yang memerlukan pengobatan yang lebih intensif.

Di sisi lain, Pengelola Program TB Kota Pekalongan, Indayah Dewi Tunggal, melaporkan bahwa kasus TB di Kota Pekalongan mengalami kenaikan. Pada tahun 2023 tercatat sekitar 1.100 kasus, sedangkan tahun 2024 meningkat menjadi 1.200 kasus.

“Jika dihitung, ada sekitar 350 kasus TB per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan. Angka kematian akibat TB juga cukup tinggi, mencapai 52 orang pada tahun 2024. Banyak pasien yang terlambat memeriksakan diri, sehingga kondisi mereka semakin memburuk,” jelas Indayah.

Ia menambahkan bahwa skrining TB akan dilakukan secara aktif oleh puskesmas bersama kader kesehatan dengan mendatangi kontak erat pasien TB. Jika gejala seperti batuk berkepanjangan muncul, akan dilakukan pemeriksaan dahak untuk memastikan diagnosis.

Bantuan sirup dari RS Budi Rahayu akan disalurkan kepada suspect TB yang teridentifikasi dalam skrining. “Sirup ini aman untuk pasien TB, tidak ada pantangan makanan bagi mereka, bahkan disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya protein seperti daging dan ikan agar daya tahan tubuh meningkat,” tambahnya.

Dengan upaya skrining aktif dan pemberian edukasi kepada masyarakat, Dinkes Kota Pekalongan berharap dapat mendeteksi lebih banyak kasus TB lebih awal agar bisa segera ditangani. Harapannya, eliminasi TB pada tahun 2030 dapat tercapai..

Updated: 20 Maret 2025 — 7:56 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *