suarablitar.com — Data terbaru menunjukkan bahwa Gaza telah memasuki fase kelaparan tertinggi, berdasarkan indikator yang dirilis oleh Integrated Food Security Phase Classification (IPC). Sekitar 1,8 juta warga Gaza diperkirakan berada dalam keadaan kerawanan pangan yang ekstrem.
Kondisi ini disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk blokade yang berlangsung selama 16 tahun, dampak konflik yang berkepanjangan, dan peningkatan harga pangan akibat krisis global. Menurut laporan IPC, sekitar 60% populasi Gaza kini menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.
Kepala Program Pangan Dunia (WFP) di Gaza, Corinne Fleischer, menyatakan bahwa situasi ini merupakan masalah kemanusiaan yang mendesak dan meminta perhatian internasional. Dia menambahkan bahwa akses terhadap bantuan kemanusiaan harus dipastikan agar bantuan dapat menjangkau mereka yang membutuhkan.
Sebagai tanggapan, lembaga-lembaga bantuan memperkuat upaya distribusi pangan dan bantuan darurat untuk membantu masyarakat yang terkena dampak. Namun, tantangan logistik dan akses terbatas di wilayah tersebut masih menjadi hambatan dalam pelaksanaan bantuan efektif.
