Permintaan Maaf Prabowo kepada Xi Jinping di KTT SCO Tianjin

Berita5 Dilihat

suarablitar.com — Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyampaikan permintaan maaf dari Presiden Prabowo Subianto kepada Presiden China Xi Jinping, akibat ketidakhadiran Prabowo di dua acara penting di China. Permintaan maaf tersebut disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO) yang berlangsung pada 31 Agustus hingga 1 September, serta parade militer pada 3 September 2025.

Sugiono, yang mewakili Presiden Prabowo, menyampaikan terima kasih atas undangan dan sambutan dari pemerintah Tiongkok. “Kami mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf karena Presiden Prabowo tidak bisa hadir pada ‘SCO Summit Plus’,” ungkapnya saat konferensi di Tianjin Meijiang International Convention and Exhibition Center, seperti dilansir Antara, Senin (1/9/2025).

Dalam kesempatan itu, Sugiono menekankan kesamaan semangat antara SCO dan Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Bandung pada 1955. Ia menyatakan bahwa kedua forum tersebut bertujuan untuk menciptakan dunia yang multilateral dan inklusif.

Sugiono juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi untuk menyampaikan permohonan maaf dan menyampaikan surat dari Prabowo. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Xi Jinping menyatakan keinginan untuk segera bertemu dengan Prabowo.

KTT SCO kali ini dihadiri oleh kepala negara dan pemerintahan dari 10 negara anggota permanen, serta perwakilan negara pengamat dan mitra dialog. China mengundang Indonesia, Laos, Malaysia, dan Vietnam sebagai negara tambahan, sehingga total terdapat 23 perwakilan negara yang terlibat.

Di dalam KTT tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga memberikan pernyataan. China, sebagai ketua bergilir periode 2024-2025, berkomitmen untuk meneruskan inisiatif dan kerja sama dalam berbagai bidang, seperti pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan perubahan iklim. KTT SCO ini juga menghasilkan “Tianjin Declaration” yang mengatur prioritas strategis dalam kerangka kerja sama SCO untuk dekade mendatang.