Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengawasi adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD), terutama saat ini yang merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan memprioritaskan penanganan peningkatan kasus DBD di beberapa kecamatan di Jakarta.
“Kecamatan yang selalu menempati urutan 10 besar kasus DBD dari tahun 2022 hingga 2025 adalah Cempaka Putih, Pasar Rebo, Mampang Prapatan, Kelapa Gading, dan Kembangan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, dalam pernyataannya, Kamis (13/3).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Data dari sepuluh tahun terakhir menunjukkan bahwa puncak kasus DBD biasanya terjadi pada bulan April, seiring dengan transisi musim, peningkatan suhu, dan curah hujan. Dengan demikian, Dinas Kesehatan DKI Jakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan lonjakan kasus DBD.
Sementara itu, pada hari Jumat (14/3), Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, meminta agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan waspada terhadap DBD.
“Mari kita jaga kebersihan lingkungan. Jika ada genangan air, sebaiknya dikuras, dan jangan biarkan ember-ember bekas yang berisi air tergenang,” ucapnya.
Rano mengingatkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan dapat mencegah penularan DBD.
Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD pada bulan Maret 2025 tercatat sebanyak 1.416 kasus, menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1.729 kasus.
Vaksinasi DBD di Jakarta
Selain itu, Dinas Kesehatan DKI juga telah melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di 23 kelurahan yang terdampak banjir serta melakukan monitoring di 82 wilayah lainnya.
Ani juga menekankan pentingnya pemantauan rutin, terutama di daerah yang rentan banjir.
“Sebagian besar jentik ditemukan di luar rumah seperti di ban bekas, pot tanaman, dan barang lainnya. Kami telah melaksanakan larvasidasi dan fogging,” jelas Ani.
Situasi DBD di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan
Salah satu kegiatan PSN dilakukan di Kebayoran Lama Utara, yang menjadi kelurahan dengan kasus DBD tertinggi di Jakarta Selatan saat ini. Untuk tingkat kecamatan, kasus DBD tertinggi terjadi di Jagakarsa dengan 51 kasus.
“PSN dilakukan di Kebayoran Lama Utara karena wilayah ini termasuk yang tertinggi kasus DBD di Jakarta Selatan,” kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Munjirin, saat memimpin kegiatan PSN se-Jakarta Selatan pada Jumat ini.
Kegiatan PSN dilaksanakan di RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama.
Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati, mengatakan bahwa kasus DBD di wilayah tersebut saat ini merupakan yang terbanyak kedua di DKI Jakarta, dengan total 303 kasus tercatat dari Januari hingga Maret 2025.
Di Jakarta Timur, Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, menyebutkan bahwa Pasar Rebo termasuk dalam 10 kecamatan di DKI Jakarta yang rawan DBD.
“Pasar Rebo memiliki banyak pepohonan dan area terbuka, termasuk di dekat TPU, yang berpotensi menjadi faktor penyebaran DBD,” jelasnya.
Selama tahun 2025, jumlah kasus DBD di Jakarta Timur telah mencapai 285. Rinciannya, 133 kasus terjadi di Januari, 113 kasus di Februari, dan 39 kasus dari awal Maret hingga Rabu (12/3).
Peningkatan kasus DBD di Jakarta Timur dalam dua minggu terakhir paling banyak terjadi di Kecamatan Ciracas, Pulogadung, dan Cakung.
“Dengan menghitung percepatan kasus, Kecamatan Ciracas menunjukkan angka tertinggi dalam dua hingga tiga minggu terakhir ini,” ungkapnya.
Kasus terbanyak berada di Kecamatan Ciracas dan Pulogadung, sedangkan untuk kelurahannya, Kelurahan Bali Mester menunjukkan percepatan kasus tertinggi.
(antara/kid)
.