suarablitar.com — Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencananya untuk mengganti nama Departemen Pertahanan menjadi Departemen Perang. Inisiatif ini disampaikan dalam sebuah acara di Florida dan bertujuan untuk merefleksikan pendekatan yang lebih tegas terhadap kebijakan militer AS.
Dalam pernyataannya, Trump menyatakan bahwa perubahan nama tersebut akan mengubah persepsi publik tentang tujuan dan fungsi lembaga tersebut. Dia mengatakan, “Sudah saatnya kita berbicara terang-terangan tentang apa yang kita lakukan,” merujuk pada keterlibatan AS dalam konflik global.
Perubahan tersebut menjadi bagian dari rencana Trump untuk memperkuat posisi Amerika di dunia, dengan fokus pada peningkatan anggaran militer dan dukungan terhadap angkatan bersenjata. Sebelumnya, beberapa anggota Kongres mengungkapkan keberatan terhadap kemungkinan perubahan ini, menganggapnya akan menambah ketegangan dalam hubungan internasional.
Sampai saat ini, rencana tersebut masih dalam tahap konsep dan memerlukan persetujuan lebih lanjut baik dari pemerintah maupun legislatif. Desakan untuk mengubah nama Departemen Pertahanan menjadi Departemen Perang menandakan pergeseran dalam diskusi publik mengenai peran militer AS di dunia.
