suarablitar.com — Perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok mengalami peningkatan signifikan berkat perjanjian Asean-China Free Trade Area (ACFTA). Pada tahun 2023, volume perdagangan kedua negara tercatat mencapai angka tertinggi dalam sejarah, dengan nilai total transaksi mencapai 86,4 miliar dolar AS.
Dalam rincian lebih lanjut, ekspor Indonesia ke Tiongkok meningkat sebesar 15,3% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara impor dari Tiongkok juga mengalami kenaikan sebesar 11,7%. Dengan demikian, Tiongkok tetap menjadi mitra dagang utama bagi Indonesia, menyumbang lebih dari 30% total perdagangan luar negeri Indonesia.
Menanggapi perkembangan ini, Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, menjelaskan bahwa ACFTA memberikan akses pasar yang lebih luas dan menciptakan peluang bagi pengusaha lokal. “Kami akan terus mendorong peningkatan kualitas produk untuk memenuhi standar internasional,” ungkapnya.
Selain itu, sejumlah sektor seperti pertanian, elektronika, dan otomotif menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam perdagangan bilateral. Diharapkan, kerja sama ini akan berlanjut dan memperkuat hubungan ekonomi kedua negara di masa depan.
