suarablitar.com — Tren penjualan mobil listrik di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan; namun, nilai jual kembali mobil tersebut mengalami penurunan drastis. Penelusuran menunjukkan bahwa beberapa jenis mobil listrik kehilangan nilai hingga Rp 100 juta dalam satu tahun, dan bahkan mencapai Rp 200 juta dalam waktu kurang dari dua tahun.
Salah satu faktor yang diduga berkontribusi terhadap penurunan nilai jual kembali ini adalah masalah pada baterai. Ketidakpastian mengenai umur dan performa baterai menjadi kekhawatiran bagi calon pembeli. Ada pertanyaan yang muncul mengenai kapan harga jual kembali mobil listrik dapat stabil dan naik.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebijakan pemerintah, harapan untuk penyesuaian harga ini masih ada di masa mendatang. Peroalan ini berpotensi mempengaruhi minat konsumen dalam memilih kendaraan listrik.
