Harga Jual Kembali Mobil Menjadi Kunci Investasi untuk Konsumen Indonesia

Otomatif1 Dilihat

suarablitar.com — Sebagian konsumen Indonesia masih sangat mempertimbangkan harga jual kembali saat membeli mobil, menjadikannya salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan. Mobil di mata konsumen ini merupakan investasi yang perlu mempertahankan nilai untuk menjamin stabilitas finansial keluarga.

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Pasaribu, menjelaskan bahwa konsumen yang memperhatikan aspek ini umumnya berusia 40 tahun ke atas, yang termasuk dalam generasi baby boomers dan Gen X. “Mereka melihat pembelian kendaraan sebagai aset finansial jangka panjang,” ungkapnya.

Harga jual kembali mobil bermesin konvensional seperti Daihatsu, Suzuki, Toyota, atau Honda tetap tinggi, mencapai 70-80 persen setelah tiga tahun. Ini didukung oleh pasar sekunder yang kuat. Sebaliknya, harga jual kembali mobil listrik bekas cenderung menurun, di mana konsumen yang membeli mobil listrik, yang banyak berasal dari generasi milenial dan Gen Z, umumnya tidak terlalu mempertimbangkan nilai jual kembali.

Yannes mencatat bahwa hanya 40-50 persen dari generasi milenial dan Gen Z yang menjadikan harga jual kembali sebagai prioritas. Mereka lebih memilih kendaraan berbasis listrik (BEV) karena manfaat lingkungan dan fitur teknologi, meskipun subsidi pemerintah juga mempengaruhi keputusan tersebut.

Meskipun generasi muda ini tidak terlalu memikirkan harga jual kembali, Yannes menyatakan bahwa faktor tersebut tetap menjadi pertimbangan penting saat membeli mobil.