suarablitar.com — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) SI Kerakyatan mendesak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk membentuk tim investigasi terkait dugaan makar yang diungkapkan Prabowo mengenai peristiwa Agustus 2025. Desakan ini disampaikan dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis sore (4/9/2025), bersama Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, dan Menteri Pendidikan Tinggi, Brian Yuliarto.
Koordinator Media BEM SI Kerakyatan, Pasha Fazillah Afap, menyatakan, “Kami menuntut dan menekan Bapak Presiden untuk segera membentuk tim investigasi terkait dugaan makar.” Mereka juga meminta pemerintah untuk mendukung pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset dan mengakomodir 17+8 Tuntutan Rakyat.
Pasha menambahkan bahwa aspirasi ini juga telah disampaikan kepada DPR RI pada hari sebelumnya, di mana Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco, memberikan tanggapan positif. Meskipun tidak dapat bertemu langsung dengan Presiden karena acara lain, Pasha optimis bahwa aspirasi mereka akan disampaikan kepada Presiden melalui Mensesneg.
Di sisi lain, Presiden Prabowo menyatakan dalam sebuah rapat bahwa unjuk rasa yang terjadi di berbagai daerah akhir-akhir ini menunjukkan tanda-tanda makar dan terorisme. “Kita tidak dapat pungkiri bahwa ada gejala tindakan di luar hukum yang mengarah kepada makar dan terorisme,” ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (31/8/2025).