Perang Harga Mobil di China Memicu Krisis Kualitas Terungkap Di Balik Kejutan Hemat

Otomatif5 Dilihat

suarablitar.com — Pabrikan mobil di China mengadopsi strategi ‘perang harga’ dengan penurunan harga drastis, menyebabkan harga mobil baru jauh lebih murah dibandingkan model sebelumnya. Namun, strategi ini berdampak negatif pada kualitas kendaraan.

Berdasarkan survei J.D. Power, kualitas mobil berbahan bakar bensin di China menurun selama dua tahun berturut-turut. Penurunan ini dianggap akibat persaingan harga yang ketat, memaksa produsen mengambil jalan pintas. Studi China Initial Quality (IQS) 2025 mencatat peningkatan masalah yang dilaporkan pemilik kendaraan menjadi 229 masalah per 100 kendaraan, naik 17 masalah dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut China Daily, peningkatan masalah ini terjadi pada berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil premium yang mengalami 13 masalah lebih banyak per 100 kendaraan dibandingkan tahun lalu. Elvis Yang, manajer umum praktik produk otomotif di J.D. Power China, menyatakan bahwa penurunan kinerja IQS pada kendaraan berbahan bakar konvensional signifikan akibat tekanan dalam teknologi, konfigurasi, dan harga.

Laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan cacat desain dan produksi sejak tahun 2024. Keluhan umum menyangkut sistem infotainment, kursi, dan fungsi bantuan pengemudi. Pemilik kendaraan melaporkan masalah seperti pengenalan suara yang tidak akurat, layar sentuh yang tidak responsif, dan konektivitas Bluetooth yang lemah.

Survei ini melibatkan hampir 20.000 responden dari 148 model di 39 merek antara Juli 2024 dan Maret 2025, menandai tahun ke-26 survei di China.