suarablitar.com — Tujuh orang dilaporkan meninggal dunia dalam aksi demonstrasi yang berlangsung dari 25 hingga 31 Agustus 2025. Aksi tersebut terjadi di beberapa kota besar di Indonesia, dengan tuntutan utama terkait isu kebijakan pemerintah.
Ia disampaikan oleh pihak kepolisian bahwa demonstrasi yang awalnya berlangsung damai, berakhir ricuh di beberapa lokasi. Beberapa korban merupakan peserta aksi, sedangkan yang lainnya adalah petugas keamanan yang berusaha mengendalikan situasi.
Menurut data yang dihimpun, sebagian besar korban meninggal akibat bentrokan dengan aparat, sedangkan beberapa lainnya diduga mengalami luka parah akibat benda tajam. Pihak berwenang menyatakan bahwa investigasi tengah dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti meninggalnya para korban.
Kepala Kepolisian Daerah setempat, dalam keterangan pers, mengimbau masyarakat untuk kembali ke jalur dialog dan menghindari aksi yang berpotensi merugikan. Walaupun aksi demonstrasi ini menyedot perhatian publik, pihak kepolisian meminta semua pihak untuk menjalani proses hukum yang berlaku.
Sejumlah organisasi masyarakat sipil mengutuk kekerasan yang terjadi dan menyerukan reformasi kebijakan untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.
