suarablitar.com — Sejumlah akademisi Indonesia yang berada di Britania Raya mengeluarkan pernyataan mengenai situasi terkini di Indonesia. Mereka mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan menyampaikan aspirasi secara damai, menghindari provokasi dari kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.
Dalam keterangannya pada Selasa (2/9/2025), para akademisi menyatakan, “Tujuan kita adalah menuntut perubahan yang adil dan mendasar. Waspadai setiap upaya yang mencoba memecah belah rakyat dan menghindari kekerasan.” Mereka menekankan pentingnya menjaga integritas dalam menyuarakan pendapat.
Berikut adalah beberapa poin penting dari pernyataan tersebut:
-
Kecaman terhadap Kekerasan: Para akademisi mengecam tindakan kekerasan oleh aparat kepolisian dan penghakiman sepihak terhadap pengunjuk rasa dan mendesak pertanggungjawaban dari pihak terkait.
-
Reshuffle Kabinet: Mereka mengimbau Presiden untuk segera melakukan pergantian kabinet guna menciptakan pemerintahan yang lebih efisien dan akuntabel.
-
Reformasi DPR: Para akademisi menuntut transparansi dan akuntabilitas dari DPR, serta mengingatkan akan pentingnya menghentikan kebijakan yang memperburuk kesenjangan sosial.
-
Perhatian terhadap Kesejahteraan Rakyat: Mereka mendesak pemerintah untuk fokus pada pemecahan masalah ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
-
Penolakan Praktik Nepotisme: Kecaman juga dilayangkan terhadap praktik pembagian jabatan berdasarkan imbalan politik, yang dianggap merusak profesionalisme.
-
Peran Tokoh Masyarakat: Akademisi menyerukan kepada para tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk lebih memperhatikan masalah nyata yang dihadapi rakyat daripada mendukung kebijakan pemerintah tanpa kritik.
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh sejumlah akademisi dari berbagai universitas di Britania Raya, termasuk Aberystwyth University, University of Edinburgh, dan University College London.