Gelombang PHK Menghantam Industri Komponen Kendaraan di 2024

Otomatif3 Dilihat

suarablitar.com — Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) mengungkapkan bahwa gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri komponen kendaraan mulai terjadi sejak awal 2024 akibat penyusutan pasar mobil. Sekretaris Jenderal GIAMM, Rachmat Basuki, menyatakan besaran PHK bervariasi antara 3 hingga 24 persen dari total pekerja perusahaan yang tergabung dalam organisasi tersebut, yang terdiri dari 250 perusahaan skala kecil hingga semi padat karya.

“Pengurangan karyawan sudah dimulai pada pertengahan 2024. Per Juli 2024, penurunan karyawan bervariasi 3-23 persen tergantung jenis perusahaan,” kata Rachmat, seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah kendaraan yang terdistribusi mencapai 435.390 unit dari Januari hingga Juli 2025, mengalami penurunan sebesar 10,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Isu lain yang mengemuka adalah dampak kehadiran mobil listrik impor yang minim komponen lokal, serta peningkatan impor truk Completely Built Up (CBU) untuk kebutuhan pertambangan, yang turut menekan pasar komponen lokal. Rachmat menambahkan, pasar secara keseluruhan tergerus lebih dari 38 persen, memaksa beberapa industri komponen untuk mengurangi tenaga kerja.

Sebelumnya, Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menyatakan bahwa penurunan penjualan telah memberikan dampak pada rantai suplai, dengan perusahaan-perusahaan melaporkan keluhan terkait menurunnya volume penjualan yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha mereka.

“Volume yang terus menurun membuat kami berat. Beberapa perusahaan melakukan PHK karena penurunan volume penjualan dalam negeri dan suplai yang semakin berkurang,” ungkap Kukuh.