suarablitar.com — Kota Hiroshima, Jepang, kini menjadi simbol perdamaian setelah mengalami kehancuran akibat serangan bom atom pada 6 Agustus 1945. Proses pemulihan kota ini berlangsung selama beberapa dekade, dengan investasi dalam pembangunan infrastruktur serta upaya pemeliharaan taman-taman memorial yang mencerminkan harapan dan rekonsiliasi.
Pemerintah kota Hiroshima mengembangkan program pendidikan mengenai pentingnya perdamaian dan anti-nuklir, yang disampaikan kepada pengunjung melalui museum dan situs memorial. Salah satu landmark utama, Tugu Perdamaian, berdiri sebagai pengingat atas tragedi yang terjadi, sementara festival-festival budaya diadakan setiap tahun untuk merayakan hidup dan semangat masyarakat.
Di antara pengunjung, banyak yang memberikan apresiasi terhadap perubahan signifikan yang dialami kota ini. “Hiroshima adalah contoh nyata ketahanan dan harapan bagi dunia,” ungkap seorang pengunjung dari luar negeri.
Kota ini kini menarik wisatawan dari seluruh dunia, menunjukkan transformasi dari kota yang porak-poranda menjadi destinasi yang mengedepankan nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan.
