Harga Mobil Listrik Bekas Terjun Bebas Hingga 50 Persen

Otomatif15 Dilihat

suarablitar.com — Harga mobil listrik bekas di Indonesia mengalami depresiasi yang signifikan, hingga mencapai 50 persen. Penurunan ini dipicu oleh semakin terjangkannya harga mobil listrik baru, yang membuat kendaraan lama mengalami penurunan nilai.

Chief Operating Officer (COO) Focus Motor Group, Azka, menyatakan bahwa penjualan mobil listrik bekas tetap tinggi meski harganya turun 40-50 persen dari harga baru, akibat diskon dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). “Harga sangat menarik, sehingga stok kami habis,” kata Azka dalam wawancara dengan CNN Indonesia, Kamis (28/8).

Direktur OLXMobbi, Agung Iskandar, menambahkan bahwa banyaknya model baru yang bermunculan turut mempercepat penurunan harga mobil listrik bekas. “Ini menjadi tantangan bagi pemilik mobil listrik saat menjual kembali kendaraannya,” ujarnya.

Sebagai contoh, harga baru BYD Seal Premium mencapai Rp 639 juta, namun setelah satu tahun, harganya turun sekitar Rp 200 juta. Di sisi lain, Wuling BinguoEV berumur satu tahun kini dijual seharga Rp 200 jutaan, jauh dari harga barunya yang mencapai Rp 330 juta. Berbeda dengan mobil bermesin konvensional, seperti Avanza, yang harga bekasnya terpantau lebih stabil.

Agung mencatat bahwa mobil listrik bekas kini mengalami depresiasi lebih tinggi dibandingkan mobil hybrid dan non-listrik.