suarablitar.com — Penghargaan yang diberikan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terpaksa tenggelam oleh perhatian publik terhadap kasus penganiayaan yang melibatkan putra sulung mantan Wakil Presiden RI, Yusuf Kalla, yakni Noel. Peristiwa ini terjadi di Jakarta, di mana kasus tersebut memicu reaksi luas dari netizen dan tokoh masyarakat.
Prabowo menerima penghargaan dari sebuah lembaga internasional terkait kontribusinya dalam bidang pertahanan. Namun, kehebohan tersebut tidak menjadikan penghargaan itu pusat perhatian, melainkan justru kasus Noel yang memonopoli ruang pemberitaan. Dalam insiden tersebut, Noel dilaporkan terlibat dalam tindakan kekerasan, yang memicu kecaman dari berbagai kalangan.
“Tindakan ini sangat disayangkan dan harus ditindaklanjuti secara hukum,” kata seorang aktivis hak asasi manusia yang tidak ingin disebutkan namanya. Kecaman terhadap Noel terus mengalir, membuat beberapa pihak mempertanyakan sikap publik terhadap elite politik dan hukum.
Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya accountability di kalangan pejabat dan masyarakat. Fokus perhatian kini bergeser dari penghargaannya Prabowo kepada kasus Noel, menyiratkan kebutuhan akan keterbukaan dan keadilan di masyarakat.
