Barcelona Dituduh Cuci Uang Lewat Sponsor Kongo Terlibat Konflik Kemanusiaan

Olahraga13 Dilihat

suarablitar.com — Amnesty International menuduh FC Barcelona terlibat dalam praktik pencucian uang atau sportwashing melalui kerja sama sponsorship dengan Republik Demokratik Kongo. Tuduhan ini disampaikan oleh cabang Amnesty International di Spanyol, yang menyoroti bahwa kontrak tersebut berpotensi untuk membersihkan citra Kongo yang tengah dilanda konflik kemanusiaan.

Kongo sedang mengalami pelanggaran hak asasi manusia serius, termasuk pemerkosaan massal dan pelanggaran terhadap penduduk sipil, terutama dalam konflik bersenjata yang melibatkan Gerakan 23 Maret (M23) yang didukung Rwanda. Amnesty International mengungkapkan, “FC Barcelona meneken kontrak jutaan dollar dengan Republik Demokratik Kongo, negara yang terlibat konflik bersenjata dengan Rwanda yang telah menelan ribuan korban.”

Kontrak tersebut, yang diteken pada musim panas 2025, melibatkan pemasukan total sebesar 44 juta euro untuk Barcelona selama empat tahun. Dalam kerjasama ini, Barcelona mencantumkan slogan ‘DR Congo-Coeur de L’Afrique’ di jersey latihan mereka sebagai upaya untuk meningkatkan pariwisata Kongo.

Opposisi terhadap kesepakatan ini juga datang dari Pemerintah Swedia, yang menyatakan bahwa dana yang digunakan untuk sponsorship tersebut berasal dari bantuan yang telah mereka kirimkan ke Kongo. Swedia sendiri telah menyuntikkan dana sekitar 300 juta euro untuk program pengentasan kelaparan, obat-obatan, dan pendidikan di negara tersebut.