suarablitar.com — Serangan udara Israel terus berlanjut di wilayah Jabaliya, Gaza Utara, mengakibatkan kerusakan signifikan dan ancaman penghancuran infrastruktur. Sejak awal pekan ini, puluhan bangunan dilaporkan hancur akibat serangan tersebut, yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Menurut sumber lokal, setidaknya 30 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka dalam beberapa hari terakhir. Tentara Israel menyatakan bahwa operasi ini ditujukan untuk menghancurkan jaringan militan Hamas yang diduga beroperasi di kawasan tersebut.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, tindakan ini merupakan respons terhadap serangkaian serangan roket yang diluncurkan dari Gaza. “Kami akan terus mengambil tindakan tegas untuk melindungi warga kami,” ungkapnya.
Dalam konteks yang lebih luas, situasi di Gaza semakin memburuk dengan meningkatnya kebutuhan manusia, sementara akses bantuan kemanusiaan terhambat oleh kondisi keamanan yang tidak menentu. Relawan dan lembaga bantuan menyerukan agar akses ke wilayah yang terkena dampak dibuka agar bantuan dapat segera disalurkan.
Krisis ini menarik perhatian komunitas internasional, dengan beberapa negara menyerukan penghentian kekerasan dan dialog damai antara pihak-pihak yang bertikai.
