KPK Usut Kasus Pemerasan Melibatkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan dan ‘Sultan’ PPK K3

Berita14 Dilihat

suarablitar.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengembangkan penyelidikan terkait dugaan praktik pemerasan yang melibatkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Immanuel Ebenezer atau Noel. Dalam proses penyelidikan ini, nama Irvian Bobby Mahendro (IBM) muncul sebagai sosok penting. Irvian, yang menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen pada Ditjen Binwasnaker & K3 Kementerian Ketenagakerjaan, terjaring dalam operasi tangkap tangan bersama Noel beberapa waktu lalu.

Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan bahwajulukan ‘sultan’ diberikan kepada Irvian karena dikenal memiliki banyak uang dan sering memenuhi permintaan Noel, termasuk renovasi rumah serta pemberian kendaraan mewah. “IEG menyebut IBM sebagai Sultan, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwas K3,” ujar Setyo pada wartawan.

Menurut KPK, praktik pemerasan terkait sertifikasi K3 telah berlangsung sejak 2019, dengan modus penggelembungan biaya pengurusan dari Rp 275 ribu menjadi Rp 6 juta. Dari total dana yang dihimpun, yang mencapai Rp 81 miliar, Irvian diketahui menerima bagian terbesar sebesar Rp 69 miliar melalui perantara.

KPK berkomitmen untuk mendalami aliran dana hasil pemerasan tersebut. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih mendalam dengan mengikuti pergerakan uang yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini, pembaca dapat mengikuti siaran langsung detikPagi.