suarablitar.com — Universitas Indonesia (UI) meminta maaf setelah mengundang Peter Berkowitz, akademisi yang dianggap pro-Israel, sebagai pembicara utama dalam acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Pascasarjana 2025 pada 23 Agustus 2025.
Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, mengakui pihaknya melakukan kesalahan dalam memeriksa latar belakang Berkowitz. Ia menyatakan, “Dengan segala kerendahan hati, UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check.”
Permintaan maaf tersebut muncul setelah banyak kritik di media sosial terkait undangan kepada Berkowitz, yang dikenal sebagai tokoh zionis dan pembela Israel. Meskipun mengundang Berkowitz, Arie menegaskan bahwa sikap UI terhadap Palestina tetap konsisten dan tidak berubah.
Rektor UI juga telah menegaskan dukungan institusi terhadap perjuangan rakyat Palestina, sesuai dengan amanat konstitusi. Arie menambahkan bahwa pemilihan Berkowitz didasarkan pada pertimbangan akademis, bersama dengan Dr. Ir. Sigit P. Santosa, dan bahwa UI akan lebih selektif dalam memilih pembicara di masa mendatang.
Acara tersebut ditayangkan melalui kanal YouTube resmi Universitas Indonesia. Kritik publik terkait Berkowitz mencuat mengingat keterlibatannya dengan kebijakan pemerintah AS di bawah Donald Trump dan pandangannya yang kontroversial terkait konflik di Palestina. UI menegaskan akan menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran untuk peningkatan ke depan.
