Surplus Beras Indonesia 2025 Siap Cegah Impor dan Kejutan Cuaca Ekstrem

Nasional10 Dilihat

suarablitar.com — Pemerintah Indonesia memproyeksikan surplus beras sebesar 9,33 juta ton pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI pada 21 Agustus 2025.

Proyeksi ini berasal dari perhitungan total produksi beras sepanjang tahun yang diperkirakan mencapai 31,37 juta ton, sementara konsumsi beras diperkirakan sebesar 30,97 juta ton. Dengan menambahkan stok awal 2025 sebesar 8,4 juta ton dan rencana impor khusus beras sebanyak 532.000 ton, total ketersediaan beras nasional diprediksi mencapai 40,31 juta ton.

“Produksi beras diproyeksikan 31,37 juta ton dengan konsumsi 30,97 juta ton, sehingga neraca beras akhir tahun 2025 dapat surplus sebesar 9,33 juta ton,” ujar Arief. Meskipun pemerintah optimistis bahwa ketersediaan pangan pokok strategis akan mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir tahun, proyeksi ini tetap bergantung pada realisasi produksi di lapangan, termasuk faktor cuaca ekstrem dan gangguan lainnya.

Menurut perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi beras pada 2025 bisa mencapai 33,52 juta ton, hampir menyamai rekor produksi nasional pada 2018 yang mencapai 33,94 juta ton. Saat ini, stok beras di Bulog masih menyimpan 1 juta ton beras impor, dengan 896.000 ton di antaranya berusia simpan 7-12 bulan.

Arief menegaskan bahwa tidak ada rencana impor baru untuk tahun 2025, dan menekankan pentingnya selalu memonitor kualitas beras yang ada.